Dolar menyentuh level tertinggi selama 20 tahun, meredam permintaan untuk emas batangan yang dibanderol dengan greenback. Di sisi lain, imbal hasil obligasi AS tenor 10-tahun melonjak ke level tertinggi sejak April 2010.
"Emas akan diperdagangkan secara sideways selama sisa tahun ini," kata Fitch Solutions dalam sebuah catatan.
Inflasi yang melonjak mendorong beberapa bank sentral memperketat kebijakan moneter, di mana The Fed AS menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin pada hari Rabu (21/9/2022).
Logam mulia lainnya, juga mengalami penurunan tajam dan berada di laju penurunan mingguan. Perak turun 4,1% menjadi USD18,84 per ounce, sementara platinum turun 4,8% menjadi USD857,46. (NIA)