Harga Emas Dunia Pekan Depan Masih Berpeluang Naik, Begini Proyeksinya
Harga emas dunia diproyeksi menguat menguji level resisten di USD4.166 per troy ounce pada perdagangan awal pekan, Senin (16/11/2025).
IDXChannel - Harga emas dunia diproyeksi menguat menguji level resisten di USD4.166 per troy ounce pada perdagangan awal pekan, Senin (16/11/2025). Sementara itu, logam mulia dalam negeri berpotensi ikut terkerek penguatan harga emas dunia ke level Rp2.378.000.
Sebelumnya, harga emas dunia pada Sabtu pagi (15/11/2025) berada di level USD4.084 per troy ounce. Untuk pekan depan, Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ibrahim Assuaibi menilai penguatan harga emas akan terbatas dan masih memiliki potensi penurunan.
"Untuk potensi penurunan, support pertama berada di level USD3.996 per troy ounce atau sekitar Rp2.338.000 untuk logam mulia," ujarnya melalui keterangan tertulis, Minggu (16/11/2025).
Adapun untuk periode sepekan ke depan, Ibrahim memperkirakan pergerakan harga emas masih berfluktuasi. Jika tekanan jual berlanjut, support kedua diproyeksi berada di USD3.900, dengan logam mulia dalam negeri kemungkinan turun ke level Rp2.298.000.
Ibrahim menilai perkembangan yang terjadi di Amerika Serikat (AS) memengaruhi pergerakan harga emas.
Adapun pengesahan RUU pendanaan oleh Donald Trump yang baru akan berlaku mulai Senin pekan depan. Hal ini akan mengakhiri government shutdown yang sebelumnya menghambat aktivitas ekonomi.
Sejumlah data ekonomi penting seperti inflasi dan pengangguran juga gagal dirilis pada Jumat karena pemerintahan masih dalam masa tidak aktif.
Kondisi tersebut menciptakan ketidakpastian karena pasar kehilangan acuan untuk menilai arah kebijakan Federal Reserve (The Fed) terkait suku bunga.
Namun, ketegangan geopolitik di Timur Tengah dinilai masih akan mendorong harga logam mulia ke depan.
"Geopolitik di Timur Tengah kita lihat semakin memanas, di mana Iran mengonfirmasi telah menyita kapal tanker Amerika Serikat," kata Ibrahim.
Selain itu, ketegangan antara Rusia dan Ukraina berpotensi menghambat pasokan minyak global.
Dari dalam negeri, suplai terhadap emas juga dinilai berada dalam posisi terbatas, dipicu tambang emas Freeport yang harus menghentikan operasi tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC).
“Artinya apa? Ke depan stok logam mulia akan menyusut, yang membuat harga logam mulia kemungkinan besar masih akan terus mengalami kenaikan," kata dia.
(NIA DEVIYANA)