Harga Emas Sentuh Level Tertinggi 2 Pekan usai Trump Copot Gubernur The Fed
Harga emas naik ke level tertinggi dalam lebih dari dua pekan pada Selasa (26/8/2025), didorong oleh meningkatnya permintaan aset aman.
IDXChannel - Harga emas naik ke level tertinggi dalam lebih dari dua pekan pada Selasa (26/8/2025), didorong oleh meningkatnya permintaan aset aman.
Kenaikan ini terjadi seiring kepercayaan investor terhadap bank sentral Amerika Serikat (AS) goyah setelah Presiden Donald Trump memberhentikan seorang gubernur Federal Reserve (The Fed).
Harga emas spot (XAU/USD) naik 0,83 persen menjadi USD3.393,74 per troy ons, atau level tertinggi sejak 11 Agustus.
“Semalam ada kabar bahwa Trump memecat salah satu gubernur The Fed yang dituduh melakukan penipuan hipotek. Hal tersebut memberi sedikit tenaga bagi emas karena belakangan The Fed menjadi penggerak utama harga emas,” ujar analis pasar RJO Futures, Bob Haberkorn, dikutip Reuters.
Trump mengatakan ia memecat Gubernur The Fed Lisa Cook terkait dugaan penyimpangan dalam pengajuan kredit hipotek. Langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya ini bisa menguji batas kewenangan presiden atas lembaga independen pembuat kebijakan moneter, jika nantinya diperdebatkan di pengadilan.
Pekan lalu, Ketua The Fed Jerome Powell memberi sinyal kemungkinan pemangkasan suku bunga pada pertemuan bulan depan, dengan alasan meningkatnya risiko di pasar tenaga kerja. Saat ini pasar memperkirakan lebih dari 87 persen kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar seperempat poin pada September, menurut CME FedWatch Tool.
“Jika Powell memberi sinyal bernada dovish dalam rapat mendatang dan membuka peluang pemangkasan lanjutan tahun ini, harga emas bisa terus naik,” imbuh Haberkorn.
Data terbaru menunjukkan pesanan barang tahan lama AS pada Juli turun 2,8 persen, lebih baik dari perkiraan penurunan 4 persen, setelah anjlok 9,4 persen pada Juni. Investor kini menanti rilis data PDB AS pada Kamis dan data Personal Consumption Expenditures (PCE) pada Jumat.
Emas yang tidak memberikan imbal hasil biasanya lebih menarik di tengah lingkungan suku bunga rendah, dan daya tariknya sebagai aset aman kian meningkat saat ketidakpastian ekonomi memanas. (Aldo Fernando)