Harga IPO Xolare (SOLA) Rp110 per Saham, Dananya Buat Apa Saja?
PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) resmi mematok harga penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) sebesar Rp110 per saham.
IDXChannel - Calon emiten PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) resmi mematok harga penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) sebesar Rp110 per saham.
Dalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 656,25 juta saham atau 20,00% dari total modal ditempatkan dan disetor, sehingga perseroan menargetkan dapat meraup dana segar sebesar Rp72,18 miliar.
Masa penawaran umum sedang berlangsung hingga 6 Mei 2024. Dan dijadwalkan listing perdana di BEI pada 7 Mei 2024 dengan kode saham SOLA.
Selain itu, perseroan juga akan mengalokasikan sebanyak-banyaknya 7,5 juta saham atau sebanyak-banyaknya 0,29% dari modal ditempatkan dan disetor penuh untuk program Management and Employee Stock Option Plan (MESOP).
Harga pelaksanaan MESOP sekurang-kurangnya 90% dari rata-rata harga penutupan saham perseroan selama kurun waktu 25 hari bursa berturut-turut di pasar reguler.
Dari prospektus perseroan, perihal penggunaan dana, sekitar Rp48,27 miliar dana hasil IPO akan digunakan untuk peningkatan modal di entitas anak.
Secara rinci, sebesar Rp16,27 miliar akan digunakan untuk peningkatan modal di entitas anak PT Xolabit Bitumen Industri (XBI) yang akan dialokasikan untuk pembelian mesin, pembangunan pabrik dan modal kerja operasional, yaitu untuk pembelian bahan baku, biaya operasional kantor, biaya marketing, upah atau gaji karyawan.
Kemudian, sekitar Rp9 miliar akan digunakan untuk peningkatan modal di entitas anak PT Aspal Polimer Emulsindo (APE) yang dialokasikan untuk perluasan bangunan di area pabrik yang berlokasi di Demak, Jawa Tengah, serta modal kerja seperti pembelian bahan baku produksi Karet SIR-20 dan biaya operasional kantor, biaya marketing, dan gaji karyawan.
Selanjutnya, sekitar Rp9 miliar akan digunakan untuk peningkatan modal di entitas anak PT Modifikasi Bitumen Sumatera (MBS) yang akan digunakan untuk perluasan bangunan di area pabrik yang berlokasi di Muara Enim, Sumatera Selatan, pembelian bahan baku produksi Karet SIR-20, serta untuk modal kerja operasional.
Lalu, sebesar Rp9 miliar akan digunakan untuk peningkatan modal di entitas anak PT Aplikasi Bitumen Indonesia (ABI) yang dialokasikan untuk pembelian persediaan aspal dan modal kerja operasional namun tidak terbatas untuk pembelian persediaan bahan baku pendukung, pengerjaan proyek pemeliharaan jalan, dan pembelian aspal untuk chipseal yang akan digunakan untuk pengerjaan proyek pembangunan jalan utama dan hauling.
Juga, sebesar Rp5 miliar akan digunakan untuk peningkatan modal di entitas anak PT Bumiraya Energi Hijau (BEH), di mana seluruhnya akan digunakan untuk pembelian panel surya dan material pendukungnya, yaitu inverter, Battery, Control Box dan Ground Mounting Screw Pile.
“Sisanya akan digunakan sebagai modal kerja perseroan yaitu untuk pembelian persedian aspal, biaya operasional kantor, biaya marketing, biaya leasing kendaraan operasional dan gaji karyawan,” kata manajemen dalam prospektus.
(FAY)