MARKET NEWS

Harga Minyak Dunia Beranjak Naik Imbas Kekhawatiran Pasokan Berkurang

Yulistyo Pratomo 19/09/2022 08:51 WIB

Harga minyak naik dunia yang dimulai dari perdagangan di kawasan Asia kembali beranjak naik.

Harga Minyak Dunia Beranjak Naik Imbas Kekhawatiran Pasokan Berkurang. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Harga minyak naik dunia yang dimulai dari perdagangan di kawasan Asia kembali beranjak naik. Hal tersebut tak lepas dari kekhawatiran pembeli soal berkurangnya jumlah pasokan akibat embargo migas dari Uni Eropa terhadap Rusia.

Minyak mentah Brent naik USD1,15, atau 1,3%, menjadi USD92,50 per barel pada 0049 GMT. Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berada di USD86,16 per barel, naik USD1,05, atau 1,2%.

Padahal sebelumnya sempat turun lebih dari 1% minggu lalu yang disebabkan oleh kemungkinan naiknya suku bunga oleh Federal Reserve yang ditengarai dapat memperlambat pertumbuhan global.

Tak hanya itu, dolar AS juga mengalami pelemahan hingga keluar dari level tertingginya. Dolar AS yang lebih lemah membuat komoditas berdenominasi dolar lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Di China, pelonggaran pembatasan COVID-19 di Chengdu, kota barat daya berpenduduk lebih dari 21 juta orang, meredakan kekhawatiran tentang permintaan di konsumen energi nomor 2 dunia. Ekspor bensin dan solar China juga rebound, mengurangi persediaan lokal yang tinggi, setelah Beijing mengeluarkan kuota baru.

Terlepas dari pertanyaan tentang masa depan ekonomi dunia, kepala eksekutif Kuwait Petroleum Corporation (KPC) mengatakan pada Minggu bahwa pelanggannya masih menuntut volume yang sama tanpa perubahan.

Negara Teluk saat ini memproduksi lebih dari 2,8 juta barel per hari minyak sesuai dengan kuota OPEC.

Di tempat lain, operasi pemuatan dan ekspor minyak dari terminal minyak Basrah Irak kembali ke tingkat normal pada hari Sabtu, Basrah Oil Company mengatakan, sehari setelah dihentikan karena tumpahan yang kini telah diatasi.

Di Nigeria, 200.000 barel per hari penyimpanan air dalam dan kapal pembongkaran Bonga dijadwalkan untuk pemeliharaan pada bulan Oktober, seorang juru bicara mengatakan pada hari Minggu.

Memberi sinyal lebih banyak pasokan dari Amerika Serikat, perusahaan energi AS menambahkan rig minyak dan gas alam untuk pertama kalinya dalam tiga minggu pekan lalu.

Jumlah rig minyak dan gas, indikator awal produksi masa depan, naik empat menjadi 763 dalam seminggu hingga 16 September, tertinggi sejak Agustus, perusahaan jasa energi Baker Hughes Co mengatakan pada Jumat. (TYO)

SHARE