MARKET NEWS

Harga Minyak Dunia Jatuh ke Level Terendah 4 Bulan

TIM RISET IDX CHANNEL 03/10/2025 07:17 WIB

Harga minyak dunia ditutup turun sekitar 2 persen pada Kamis (2/10/2025), menyentuh level terendah dalam empat bulan.

Harga Minyak Dunia Jatuh ke Level Terendah 4 Bulan. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak dunia ditutup turun sekitar 2 persen pada Kamis (2/10/2025), menyentuh level terendah dalam empat bulan.

Penurunan ini memperpanjang tren pelemahan ke hari keempat, dipicu kekhawatiran kelebihan pasokan menjelang pertemuan kelompok OPEC+ akhir pekan ini.

Kontrak berjangka (futures) Brent melemah 1,9 persen ke USD64,11 per barel, terendah sejak 2 Juni. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) merosot 2,1 persen menjadi USD60,48 per barel, level terendah sejak 30 Mei.

Tiga sumber Reuters yang mengetahui pembahasan menyebut, OPEC+ bisa saja menyetujui kenaikan produksi hingga 500.000 barel per hari pada November, tiga kali lipat dari peningkatan Oktober, seiring langkah Arab Saudi untuk merebut kembali pangsa pasar.

“Menurut kami, September menandai titik balik, dengan pasar minyak kini bergerak menuju surplus besar pada kuartal IV-2025 dan berlanjut ke tahun depan,” tulis analis JPMorgan pada Kamis, dikutip Reuters.

Mereka menambahkan, pasokan OPEC+ yang lebih tinggi, penurunan aktivitas kilang global akibat perawatan, serta turunnya permintaan musiman diperkirakan mempercepat penumpukan stok minyak.

“Persediaan minyak AS akan terus bertambah hingga akhir tahun, diikuti dengan kenaikan stok global yang semakin terlihat. Ditambah dengan ekspor minyak mentah OPEC+ yang lebih besar, hasil akhirnya adalah pasar minyak yang lemah secara persisten,” demikian kata firma riset HFI Research.

Administrasi Informasi Energi AS (EIA) melaporkan pada Rabu bahwa persediaan minyak mentah, bensin, dan distilat AS meningkat minggu lalu seiring turunnya aktivitas kilang dan permintaan.

Kekhawatiran kelebihan pasokan juga diperburuk oleh tanda-tanda lemahnya permintaan, menurut analis PVM Energy.

“Proyeksi permintaan minyak masih sangat beragam, tetapi rata-rata, sepanjang Januari hingga September, perkiraan tahun ini sudah direvisi turun 150.000 barel per hari,” tulis mereka.

Menteri keuangan negara-negara G7 pada Rabu menyatakan akan meningkatkan tekanan terhadap Rusia dengan menargetkan pihak-pihak yang masih meningkatkan pembelian minyak Rusia.

Menahan pelemahan lebih lanjut, AS akan memberikan Ukraina data intelijen untuk mendukung serangan rudal jarak jauh terhadap infrastruktur energi Rusia, termasuk kilang, pipa, dan fasilitas lain, guna memangkas pendapatan minyak Kremlin, menurut laporan Reuters yang mengonfirmasi pemberitaan Wall Street Journal.

“Pasar kembali khawatir pasokan minyak Rusia bisa terganggu,” kata Analis Komoditas UBS Giovanni Staunovo.

“Namun, selama belum ada gangguan nyata, dampaknya pada harga kemungkinan masih kecil,” imbuh dia.

Selain itu, permintaan penimbunan minyak dari China sebagai importir minyak mentah terbesar dunia ikut membatasi pelemahan harga, menurut pelaku pasar.

Sementara itu, pipa bahan bakar terbesar di AS, Colonial Pipeline, kembali beroperasi pada Kamis setelah sempat mengalami gangguan teknis singkat akibat perawatan sistem yang tidak terjadwal. (Aldo Fernando)

>
SHARE