MARKET NEWS

Harga Minyak Dunia Tembus USD80 per Barel, Ini Faktor Pemicunya 

Dinar Fitra Maghiszha 09/11/2021 14:55 WIB

Berikut pemicu harga minyak mentah dunia tembus lebih USD80 per barel.

Harga Minyak Dunia Tembus USD80 per Barel, Ini Faktor Pemicunya  (Dok.MNC Media)

IDXChannel - Harga minyak mentah dunia kembali melanjutkan relinya pada perdagangan Selasa (9/11/2021) yang dipicu oleh tiga faktor utama seperti pengesahan RUU Infrastruktur AS, angka ekspor di China, dan pemulihan ekonomi global pasca-pandemi.

Hal ini mengangkat prospek permintaan bahan bakar menjadi lebih kuat.

Namun aksi profit taking masih membayangi pergerakan harga minyak pada siang hari ini, meskipun harganya masih betah di atas USD80an.

Hingga pukul 11:30 WIB, minyak mentah Brent tertekan (-0,11%) di harga USD83,34 per barel, setelah sempat naik 0,8% pada Senin lalu. Sementara WTI juga tergelincir (-0,06%) di USD81,88 per barel.

RUU infrastruktur senilai USD$ 1 triliun dari Presiden AS Joe Biden yang telah lama tertunda akhirnya mendapat pengesahan di Kongres AS. Selain itu data ekspor China yang lebih baik dari perkiraan menjadi  suntikan positif bagi pemulihan ekonomi global yang lebih luas.

"Data konsumsi menunjukkan lebih banyak pertumbuhan, sembari menunggu momentum atas permintaan bahan bakar yang juga meningkat," kata Analis Komoditas JPMorgan Chase (NYSE:JPM) dalam sebuah catatan, dilansir Reuters, Selasa (9/11).

Sementara itu, bank Amerika Serikat mencatat permintaan global untuk komoditas minyak mentah pada bulan November mengalami kenaikan yang cukup fantastis, hampir kembali ke tingkatan sebelum pandemi, yakni sejumlah 100 juta barel per hari (bph).

Tetapi, beberapa produsen utama minyak lebih memilih untuk tetap disiplin dalam mempertahankan pasokannya pada Oktober, sehingga membuat harga minyak naik ke level tertingginya.

Sebagai konsumen minyak terbesar di dunia, Amerika Serikat di bawah pimpinan Joe Biden dapat mengambil langkah-langkah pada awal pekan ini untuk mengatasi kenaikan harga bahan bakar.

"Joe Biden tentu bisa memilih opsi yang dia miliki untuk mengatasi lonjakan biaya bahan bakar di pom pengisian, karena pasokannya ini adalah di pasar global," kata Sekretaris Biro Energi AS, Jennifer Granholm kepada MSNBC dalam sebuah wawancara, dilansir Reuters, Selasa (9/11/2021).

Meskipun pasokan minyak di tingkat global lebih ketat, namun persediaan minyak mentah AS diperkirakan telah meningkat selama tiga pekan berturut-turut. Hal ini mungkin dapat membantu meredam kenaikan harga lebih lanjut.

(IND) 

SHARE