MARKET NEWS

Harga Minyak Mendingin Usai Pipa Keystone AS Stop Operasi

Fiki Ariyanti 09/12/2022 06:21 WIB

Harga minyak mentah mencapai level terendah baru satu tahun dalam penutupan perdagangan.

Harga Minyak Mendingin Usai Pipa Keystone AS Stop Operasi. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Harga minyak mentah mencapai level terendah baru satu tahun dalam penutupan perdagangan. Ini dipicu kekhawatiran pasokan menyusul pemadaman pipa Keystone di Amerika Serikat yang sempat membuat harga melonjak.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) jatuh ke USD71,60 per barel, terendah sejak Desember tahun lalu. Penurunan ini menghapus kenaikan sebelumnya sebanyak 4,8%, di mana harga sempat melampaui USD75. 

Pipa minyak Keystone yang dapat mengangkut lebih dari 600 ribu barel minyak mentah setiap hari dari Kanada ke Amerika Serikat (AS) dihentikan karena kebocoran. Demikian kata sumber yang mengetahui masalah tersebut. Belum ada keterangan kapan pipa tersebut dapat beroperasi kembali. 

"Pasar minyak melelahkan," kata Analis Pasar Senior di Oanda Corp, Ed Moya, dikutip dari Bloomberg, Jumat (9/12/2022).

"Lonjakan awal minyak setelah berita kebocoran pipa Keystone tidak berlangsung lama karena beberapa pedagang memperkirakan gangguan ini bersifat sementara," dia menambahkan. 

Di tengah ketatnya pasar dan kelebihan pasokan, pemadaman pipa Keystone menambah volatilitas lebih lanjut kepada harga minyak. 

"Pedagang jangka pendek memegang kendali karena tingkat partisipasi keseluruhan terus turun menjelang akhir tahun," ujar Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank, Ole Hansen. 

"Ini merupakan tahun yang sangat sulit di seluruh pasar," paparnya.

Sementara itu, sanksi terhadap minyak mentah Rusia sejauh ini hanya berdampak kecil di pasar. Namun, ada penumpukan kapal tanker minyak di dekat Selat Turki setelah pertengkaran asuransi mencegah beberapa kapal melewati perairan negara itu. 

Di sisi lain, Amos Hochstein, Penasihat Keamanan Energi Senior Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada hari Rabu, pemerintahan Presiden Joe Biden masih mempertimbangkan dampak pembukaan kembali China dan batasan harga pada pasokan Rusia, sebelum bergerak untuk mulai mengisi cadangan minyak strategis yang habis.

(FAY)

SHARE