Harga Minyak Mentah Naik Lagi Usai Rusia Tambah Produksi
Harga minyak mentah kembali mengalami kenaikkan pada hari ini, Kamis (18/8/2022).
IDXChannel - Harga minyak mentah kembali mengalami kenaikkan pada hari ini, Kamis (18/8/2022). Hal ini sekaligus menutup koreksi yang terjadi berkat langkah Rusia yang akan menaikkan produksi serta kekhawatiran resesi yang bisa mengancam permintaan.
Data perdagangan hingga pukul 10.42 WIB menunjukkan minyak Brent di Intercontinental Exchange (ICE) untuk kontrak Oktober naik 0,16 persen di USD93,80 per barel.
Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange (NYMEX) untuk pengiriman Oktober tumbuh 0,13% menjadi USD87,80 per barel.
Selama sesi sebelumnya, kedua harga benchmark minyak telah mengalami kenaikan lebih dari 1 persen, meskipun Brent masih menyentuh level terendah sejak Februari.
Volatilitas harga minyak terjadi di tengah kenaikan sejumlah kondisi makro ekonomi global, seperti misalnya Inggris yang baru saja melaporkan tingkat inflasinya sebesar 10,1% pada Juli 2022, yang notabene tertinggi sejak Februari 1982.
Dari sisi produksi, Rusia telah mulai secara bertahap meningkatkan produksi minyak setelah pembatasan terkait sanksi membuat Moskow meningkatkan perkiraan untuk produksi dan ekspor hingga akhir 2025. Demikian laporan Kementerian Ekonomi Rusia, dilansir Reuters, Kamis (18/8/2022).
Sejalan juga dengan kenaikan permintaan dari pembeli di Asia, pendapatan Rusia dari ekspor energi diperkirakan akan naik 38% tahun ini yang dipicu melonjaknya volume ekspor minyak yang lebih tinggi. Hal tersebut memberi sinyal bahwa pasokan negeri Beruang Merah itu tidak terlalu berpengaruh seperti yang diperkirakan semula.
Di sisi lain, ekspor minyak mentah Arab Saudi juga mengalami kenaikan pada Juni, sementara produksi meningkat ke level tertinggi lebih dari dua tahun, demikian menurut data Joint Organisations Data Initiative (JODI) pada Rabu (17/8/2022).
Ke depan, pasar sedang menunggu perkembangan dari pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015. Apabila lolos, maka hal ini dapat mendorong adanya peningkatan ekspor minyak Iran. (TYO)