Harga Minyak Naik, Putus Tren Pelemahan Dua Hari Sebelumnya
Harga minyak naik pada Kamis, pulih dari kerugian hari sebelumnya usai laporan menunjukkan persediaan minyak di Amerika Serikat (AS) bertambah pekan lalu.
IDXChannel – Harga minyak naik pada Kamis (15/8), pulih dari kerugian hari sebelumnya usai laporan menunjukkan persediaan minyak di Amerika Serikat (AS) meningkat pekan lalu, sedangkan pasar masih berharap pemangkasan suku bunga pada September dan mencermati konflik Timur Tengah.
Menurut data pasar, kontrak berjangka (futures) minyak jenis Brent meningkat 1,17 persen secara harian ke level USD80,97 per barel pada Kamis, sedangkan minyak jenis WTI terapresiasi 1,20 persen ke USD78,12 per barel.
Kenaikan harga minyak mentah ini terjadi setelah laporan Rabu lalu menunjukkan inflasi harga konsumen di AS naik lebih rendah dari yang diperkirakan bulan lalu, memperkuat ekspektasi bahwa bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) akan mulai memangkas suku bunga pada pertemuan (FOMC) bulan depan, yang akan memberikan stimulus ekonomi yang positif bagi permintaan minyak.
Selain itu, data pada Kamis menunjukkan penjualan ritel AS naik lebih dari yang diharapkan pada Juli, menunjukkan ekonomi tetap solid meskipun inflasi melambat.
“Data CPI AS datang dalam batas toleransi dan asumsi pemotongan suku bunga dari Federal Reserve AS pada September kembali dilanjutkan. Alat FedWatch CME masih memperkirakan probabilitas pemotongan 100 persen dengan 37,5 persen mewakili pemotongan 50 basis poin dan pemotongan keseluruhan 100 basis poin untuk sisa tahun ini juga menarik perhatian,” kata PVM Oil Associates, dikutip MT Newswires, Kamis (15/8).
Ketegangan yang meningkat di Timur Tengah juga mendukung harga minyak, karena Iran diperkirakan masih akan membalas Israel setelah pembunuhan para pemimpin kelompok militan Hezbollah dan Hamas yang didukungnya, mengancam perang yang bisa meluas dan memengaruhi pasokan minyak di Teluk Persia.
Namun, permintaan yang lemah dari China dan peningkatan persediaan minyak AS sebesar 1,4 juta barel pekan lalu yang dilaporkan oleh Badan Informasi Energi (EIA) AS, menahan kenaikan harga. (Aldo Fernando)