MARKET NEWS

Harga Minyak Naik Tipis Jelang Pidato Powell di Jackson Hole

Febrina Ratna 23/08/2023 11:17 WIB

Harga minyak mentah dunia naik tipis pada perdagangan Asia, Rabu (23/8/2023), jelang pertemuan bank sentral di Jackson Hole.

Harga Minyak Naik Tipis Jelang Pidato Powell di Jackson Hole. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Harga minyak mentah dunia naik tipis pada perdagangan Asia, Rabu (23/8/2023). Laju harga komoditas itu dipengaruhi sejumlah faktor, salah satunya pidato Gubernur Federal Reserve (The Fed) di Jackson Hole.

Pelaku pasar masih menunggu sinyal kebijakan suku bunga Amerika Serikat (AS) oleh The Fed dalam simposium sejumlah bank sentral di Jackson Hole. Di sisi lain, pasar mempertimbangkan lemahnya indikator permintaan dari importir utama yakni China, dan potensi terbatasnya pasokan minyak.

Berdasarkan data Reuters, harga minyak mentah Brent naik 13 sen, atau 0,2%, menjadi USD84,16 per barel pada 0305, GMT. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS berada di USD79,82 per barel, naik 18 sen, atau 0,2%. Kedua tolok ukur harga minyak tersebut kehilangan sekitar 0,5% pada hari Selasa.

Pasar menunggu petunjuk mengenai prospek suku bunga ketika pejabat Federal Reserve dan pembuat kebijakan dari Bank Sentral Eropa, Bank of England, dan Bank of Japan mengunjungi Jackson Hole, Wyoming, untuk pertemuan tahunan akhir pekan ini.

“Investor enggan mengambil posisi besar menjelang simposium Jackson Hole karena mereka ingin mencari petunjuk untuk langkah selanjutnya yang dilakukan Federal Reserve AS,” kata Hiroyuki Kikukawa, presiden NS Trading, salah satu unit Nissan Securities.

"Kekhawatiran terhadap suku bunga yang lebih tinggi dan lesunya permintaan di Tiongkok diperkirakan akan melebihi pengetatan pasokan dari OPEC+ dalam jangka pendek,” tambahnya.

China sebagai negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, dianggap penting untuk menopang permintaan minyak selama sisa tahun ini. Pertumbuhannya yang lemah telah membuat pasar frustrasi karena stimulus yang dijanjikan telah jatuh jauh dari harapan, termasuk pemotongan yang lebih kecil dari perkiraan dalam tolok ukur pinjaman utama pada hari Senin.

Di sisi pasokan, Arab Saudi telah secara sukarela mengurangi produksi sebesar 1 juta barel per hari (bph) dari bulan Juli hingga September, dan Rusia berencana untuk mengurangi ekspor pada bulan Agustus sebesar 500.000 bph.

Langkah-langkah ini merupakan bagian dari kesepakatan antara anggota OPEC+, untuk membatasi pasokan dan mendukung harga. Di Amerika Serikat, stok minyak mentah terus turun, turun sekitar 2,4 juta barel dalam pekan yang berakhir 18 Agustus, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute pada Selasa.

Penurunan tersebut sedikit lebih kecil dibandingkan penurunan sebesar 2,9 juta barel yang diperkirakan para analis dalam jajak pendapat Reuters.

"Menyusul penarikan besar-besaran 6,2 juta barel seminggu sebelumnya, kondisi pasokan secara keseluruhan masih bersandar pada ujung yang lebih ketat," kata Jun Rong Yeap, ahli strategi pasar di IG di Singapura.

Laporan mingguan dari Administrasi Informasi Energi, bagian statistik dari departemen energi AS, akan dirilis pada hari ini pukul 14.30 GMT.

(FRI)

SHARE