IDXChannel - Pemerintah mematok asumsi harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) USD80 per barel di Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2024.
Head of Treasury for Indonesia MUFG Bank Jakarta Branch, Myreshka, mengungkapkan proyeksi pemerintah tak jauh berbeda dengan proyeksi MUFG.
"Untuk Brent, kami memperkirakan rata-rata USDSD81/barel untuk tahun 2023, dan rata-rata USD84/barel untuk tahun 2024. Menurut pendapat saya, faktor-faktor tersebut dapat dibagi menjadi faktor permintaan dan faktor penawaran," ujar Myreshka kepada IDXChannel, Jumat (18/8/2023).
Harga minyak ke depan juga akan dipengaruhi faktor pasokan. Pemotongan produksi OPEC+ sebesar 1,8 juta barel/hari dari Arab Saudi dan Rusia telah mendorong harga minyak dalam waktu dekat.
"Saya memproyeksi pemotongan dari Arab Saudi mungkin akan dihapus pada tahun 2024, jika permintaan cukup meningkat," imbuh dia.
Masih dari sisi pasokan, persediaan minyak komersial dan produk minyak masih cukup tinggi, meskipun agak turun.
Selain itu, persediaan gas di Eropa juga cukup tinggi dan musim dingin bisa dilalui dengan cukup baik, membuat permintaan industri lemah. Sehingga sejauh ini kebutuhan peralihan dari gas ke minyak masih rendah.