Harga Saham Mulai Menguat, ACES Fokus Pacu Kinerja

Harga saham PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) mulai menguat pada penutupan perdagangan hari ini (26/12/2022). Perseroan pun fokus meningkatkan kinerja.

IDXChannel - Harga saham PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) mulai menguat pada penutupan perdagangan hari ini (26/12/2022). Saham emiten ritel itu ditutup naik 4,17% ke level Rp500.

Sepanjang perdagangan hari ini, laju saham ACES berada di rentang Rp480 hingga Rp520 per saham. Total volume yang ditransaksikan sebanyak 235,68 juta saham dengan nilai mencapai Rp118,84 miliar, serta ditransaksikan sebanyak 21.214 kali.

Melansir 2nd Session Closing IDX Channel, saham ACES telah turun 59,8% sepanjang 2022 atau secara year to date (ytd), atau terkoreksi 765 poin dari harga terakhirnya di akhir 2021 yang mencapai Rp1.280 per saham. 

Presiden Direktur ACES, Prabowo Widyakrisnadi, mengatakan pelemahan harga saham ACES tidak lepas dari aksi jual oleh investor asing. Itu karena investor asing memegang hampir 40% saham perseroan yang beredar di publik. 

“Meski demikian, ACES berfokus untuk menorehkan kinerja positif dan pertumbuhan ke depan,” kata  Prabowo dikutip dari 2nd Session IDX Channel, Senin (26/12/2022).

Hingga kuartal III 2022, ACES membukukan laba bersih sebesar Rp351,71 miliar hingga kuartal III 2022, atau naik 8,93% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp322,85 miliar.

Kenaikan laba bersih perseroan sejalan dengan tumbuhnya penjualan bersih sebesar 4,28% menjadi Rp4,89 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp4,69 triliun.

Secara rinci, penjualan produk perbaikan rumah mendominasi dengan menyumbang sebesar Rp2,61 triliun. Kemudian, penjualan produk gaya hidup tercatat sebesar Rp1,97 triliun, dan produk permainan mencatatkan penjualan sebesar Rp189,68 miliar.

Sementara itu, penjualan konsinyasi tercatat sebesar Rp396,25 miliar, dan biaya konsinyasi sebesar Rp284,55 miliar.

Tahun depan, ACES menargetkan pendapatan dan laba bersih tumbuh sebesar 8-10%. Target pertumbuhan tersebut akan ditopang oleh ekspansi bisnis perseroan dengan membuka 10-15 gerai baru.

Untuk ekspansi bisnis tersebut, perseroan mengalokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp200 hingga Rp300 miliar.

(FRI)