Harga Sahamnya Tembus Rp130.500, Emiten Ini Mau Stock Split
Emiten tambang milik Grup Sinarmas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) berencana memecah nilai saham atau stock split dengan rasio 1:10.
IDXChannel - Emiten tambang milik Grup Sinarmas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) berencana memecah nilai saham atau stock split dengan rasio 1:10.
Rencana stock split tersebut diumumkan manajemen dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (20/5).
Manajemen menjelaskan, alasan perseroan melakukan stock split adalah karena harga saham perseroan saat ini sudah relatif sangat tinggi.
Hal ini menyebabkan nilai pembelian untuk satu lot saham perseroan hanya dapat terjangkau bagi Sebagian kecil investor dan perdagangan saham perseroan menjadi tidak likuid.
"Stock split diharapkan dapat meningkatkan minat investor untuk membeli saham perseroan, meningkatkan jumlah pemegang saham perseroan, dan meningkatkan likuiditas saham, serta mendukung pertumbuhan nilai perseroan," papar manajemen.
Saham DSSA hari ini (20/5) ditutup pada harga Rp130.500 per saham atau naik 1,95 persen.
DSSA akan menggelar stock split dengan rasio 1:10, sehingga nantinya setiap satu saham dengan nilai nominal lama akan dipecah menjadi 10 saham bernominal baru.
Setiap saham DSSA saat ini mempunyai nilai nominal Rp250 per saham. Setelah dipecah, maka akan menjadi Rp25 per saham.
Jumlah saham DSSA juga akan menjadi 7.705.523.200 saham pasca stock split, dari saat ini sebanyak 770.552.320 saham.
"Perseroan berencana melaksanakan stock split dan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Selasa, 25 Juni 2024," terang manajemen.
Adapun jadwal rencana pelaksanaan stock split DSSA, yaitu:
- RUPSLB : 25 Juni 2024
- Pengajuan permohonan pencatatan saham dengan nilai nominal baru : 4 Juli 2024
- Keterbukaan informasi sehubungan dengan pelaksanaan stock split : 11 Juli 2024
- Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di pasar reguler dan pasar negosiasi : 17 Juli 2024
- Mulai perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan pasar negosiasi : 18 Juli 2024.
(FAY)