MARKET NEWS

Harga Tembaga Menguat, Pasar Cermati Permintaan China

TIM RISET IDX CHANNEL 02/06/2025 15:31 WIB

Harga tembaga menguat pada Senin (2/6/2025), didukung oleh pelemahan dolar Amerika Serikat (AS).

Harga Tembaga Menguat, Pasar Cermati Permintaan China. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Harga tembaga menguat pada Senin (2/6/2025), didukung oleh pelemahan dolar Amerika Serikat (AS), meskipun ketegangan perdagangan antara AS dan China yang kembali memanas membatasi kenaikan harga logam lebih lanjut.

Harga tembaga kontrak tiga bulan di London Metal Exchange (LME) tercatat menguat 0,7 persen menjadi USD9.572 per ton pada pukul 14.06 WIB.

Sementara itu, melansir dari Reuters, pasar komoditas di China tutup pada Senin karena libur festival Perahu Naga (Dragon Boat).

Dolar AS melemah, memangkas kenaikan yang tercatat pekan lalu, seiring pasar mencermati potensi risiko pertumbuhan dan inflasi dari kebijakan tarif terbaru Presiden Donald Trump.

Mengutip Dow Jones Newswires, kenaikan harga tembaga juga seiring munculnya sinyal kuatnya permintaan China. Negeri Tirai Bambu tengah menghadapi musim panas dengan suhu ekstrem yang dikhawatirkan akan menekan jaringan listriknya.

Menurut analis komoditas ANZ Research, hal tersebut dapat berdampak pada pasar komoditas.

ANZ Research menjelaskan, suhu tinggi telah memicu peningkatan permintaan pendingin ruangan, yang menjadi salah satu pendorong utama konsumsi tembaga. Selain itu, permintaan listrik yang melonjak juga meningkatkan investasi infrastruktur jaringan listrik, yang menyumbang sepertiga dari total konsumsi tembaga China.

Aktivitas manufaktur di China sendiri berkontraksi pada Mei untuk bulan kedua berturut-turut, berdasarkan survei resmi yang dirilis Sabtu. Hal ini memicu ekspektasi adanya stimulus tambahan untuk mendukung perekonomian di tengah perang dagang yang terus berlarut-larut dengan AS.

Indeks manajer pembelian (PMI) resmi China naik tipis menjadi 49,5 pada Mei dari 49,0 pada April, tetapi masih berada di bawah ambang batas 50 yang memisahkan ekspansi dan kontraksi, sesuai proyeksi median 49,5 dalam survei Reuters.

Untuk logam lainnya, harga aluminium LME turun 0,4 persen menjadi USD2.434,5 per ton, timbal naik 0,6 persen menjadi USD1.970,5, seng menguat 1 persen ke USD2.646,5, timah menguat tipis 0,1 persen ke USD30.450, dan nikel naik 1,2 persen menjadi USD15.420.

Sebelumnya, ketegangan perdagangan memanas setelah Trump pada Jumat lalu mengatakan akan menaikkan tarif impor baja dan aluminium dari 25 persen menjadi 50 persen, yang semakin menekan produsen baja global. (Aldo Fernando)

SHARE