Hari Kedua di Bursa, Saham TGUK Kena ARB
Saham PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) anjlok hingga batas auto rejection bawah (ARB) 15 persen di hari kedua melantai di bursa, Selasa (11/7).
IDXChannel – Saham PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) anjlok hingga batas auto rejection bawah (ARB) 15 persen di hari kedua melantai di bursa, Selasa (11/7).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.18 WIB, saham TGUK ambles 14,86 persen ke Rp126 per saham.
Nilai transaksi Rp55,22 miliar dan volume perdagangan 345,98 juta saham.
Ada antrean jual sebanyak 645 ribu lot di harga ARB atau setara dengan Rp8,14 miliar.
Kemarin, TGUK resmi mencatatkan sahamnya di bursa, dengan harga melonjak hingga batas auto rejection atas (ARA) 34,55 persen.
Dalam gelaran penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), perseroan melepas 1,07 miliar saham atau 30% dari total modal ditempatkan dan disetor. Melalui aksi korporasi ini, perseroan mengincar dana segar sebesar Rp117,85 miliar.
Bersamaan dengan IPO, perseroan juga menerbitkan perseroan juga akan menerbitkan sebanyak 428,57 juta Waran Seri I atau sebanyak 17,14% dari total saham yang ditawarkan. Jangka waktu pelaksanaan Waran Seri I dimulai setelah enam bulan sejak waran diterbitkan sampai dengan satu hari kerja sebelum ulang tahun pertama yaitu sejak tanggal 8 Januari 2024 sampai dengan tanggal 5 Juli 2024.
“Semoga penawaran umum perdana saham ini dapat memberikan manfaat yang seluas-luasnya bagi para pemangku kepentingan, serta mendorong UMKM lainnya untuk lebih maju,” kata Direktur Utama TGUK, Maulana Hakim di Gedung BEI pada Senin (10/7/2023).
Perihal penggunaan dana, sebesar 60% akan digunakan perseroan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex), yaitu pengembangan gerai dan penambahan gerai.
Secara rinci, sebesar 57% akan digunakan untuk penambahan gerai dengan komposisi sebesar 43% untuk penambahan gerai baru sebanyak 125 gerai di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kemudian, sebesar 9% untuk pengembangan gerai sebanyak 88 gerai, sebesar 5% untuk pengembangan dan membuat food truck baru sebanyak 12 food truck.
Lalu, sekitar 3% alokasi dana capex digunakan untuk mengembangkan sistem informasi dan infrastruktur perseroan melalui pihak ketiga yaitu, pengembangan artificial intelligence, menambah kapasitas server, pengelolaan Customer Relationship Management System (CRM) perseroan, aplikasi perangkat lunak, customer loyalty program dan pengelolaan pemesanan melalui sosial media seperti Whatsapp, Facebook, dan Instagram.
Sebanyak 40% dana hasil IPO digunakan untuk modal kerja atau working capital perseroan yang terdiri dari pembelian bahan baku yang akan mengikuti perkembangan gerai baru, untuk menunjang kegiatan pemasaran dan branding (marketing campaign and brand building), untuk research and development dalam pengembangan kategori produk dan sales channel. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.