Heboh Kapal "JKW Mahakam" dan "Dewi Iriana", Ternyata Ini Pemiliknya
PT IMC Pelita Logistik Tbk (PSSI) buka suara terkait keberadaan kapal milik perseroan dengan nama "JKW Mahakam" dan "Dewi Iriana".
IDXChannel - PT IMC Pelita Logistik Tbk (PSSI) buka suara terkait keberadaan kapal milik perseroan dengan nama "JKW Mahakam" dan "Dewi Iriana". Perseroan menegaskan kapal tersebut tidak ada hubungannya dengan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) dan keluarga.
Corporate Secretary IMC Pelita Logistik, Desi Femilinda Safitri mengatakan, IMC Pelita Logistik merupakan perusahaan jasa logistik laut yang mengangkut produk mineral lewat penyewaan kapal. Dia menegaskan, PSSI tak memiliki afiliasi, kepemilikan, atau keterlibatan dalam aktivitas pertambangan nikel, termasuk yang berada di Raja Ampat.
"Peran perseroan murni sebagai penyedia jasa transportasi laut, dan kegiatan operasional kapal-kapal kami dilakukan oleh penyewa berdasarkan kebutuhan logistik mereka," katanya lewat keterbukaan informasi dikutip Rabu (11/6/2025).
Menurut Desi, penamaan kapal "JKW Mahakam" dan "Dewi Iriana" mengacu pada wilayah operasi di Kalimantan Timur, khususnya di sekitar Sungai Mahakam. Dengan demikian, penamaan ini tidak dimaksudkan merujuk atau mengasosiasikan dengan tokoh publik mana pun.
Dia menambahkan, dokumentasi yang beredar adalah foto lama dan tidak mencerminkan kondisi operasional saat ini. Kapal-kapal itu saat ini beroperasi di Kaltim dan tidak terkait dengan aktivitas pengangkutan di Raja Ampat.
"Perseroan selalu berkomitmen terhadap prinsip tata kelola perusahaan yang baik, termasuk keterbukaan informasi kepada seluruh pemangku kepentingan. Perusahaan juga senantiasa memastikan bahwa seluruh kegiatan operasional dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," kata Desi.
Sebagai informasi, IMC Pelita Logistik merupakan perusahaan jasa angkutan laut yang kerap membawa komoditas batu bara. Perusahaan ini dikuasai oleh PT Indoprima Marine dengan porsi 43,83 persen.
Sementara entitas induk terakhir dimiliki PT Himpunan Primajaya. Perusahaan ini masing-masing dikendalikan oleh dua pengacara senior, yakni Constant Marino Ponggawa dan Al-Hakim Hanafiah. Keduanya merupakan pemilik Hanafiah Ponggawa & Partners yang sekarang dikenal dengan nama Dentons HPRP.
(Rahmat Fiansyah)