MARKET NEWS

HUT ke-47 Tahun, OJK: Pasar Modal Pilar Pembangunan Perekonomian Nasional

Cahya Puteri Abdi Rabbi 12/08/2024 17:55 WIB

OJK menyebut, pasar modal Indonesia merupakan motor dalam menjaga perekonomian nasional terhadap berbagai tekanan internasional.

HUT ke-47 Tahun, OJK: Pasar Modal Pilar Pembangunan Perekonomian Nasional (foto mnc media)

IDXChannel - Pasar modal Indonesia merupakan motor dalam menjaga perekonomian nasional terhadap berbagai tekanan internasional. Pertumbuhan dan perkembangan pembangunan ekonomi tidak terlepas dari kontribusi pasar modal Indonesia yang terus beradaptasi.

“Dalam 47 tahun ini, pasar modal Indonesia telah menunjukkan kemampuan dalam beradaptasi dan berkembang secara terus menerus, sehingga mampu berperan penting dalam pilar pembangunan perekonomian nasional,” kata Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar saat memberikan sambutan pada Pembukaan Perdagangan Sesi Kedua Dalam Rangka 47 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia di Gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta, Senin (12/8).

Sejumlah indikator pertumbuhan pasar modal Indonesia hingga saat ini, yaitu nilai kapitalisasi market atau market cap tertinggi pada kuartal II-2024 mencapai Rp12.469 triliun. Hal itu menunjukkan resiliensi dan perkembangan yang baik. 

Sementara, aktivitas penghimpunan dana tercatat telah mencapai lebih dari Rp130 triliun, dengan 28 emiten baru. Saat ini, masih terdapat lebih dari 100 perusahaan dalam pipeline penawaran umum dengan nilai emisi lebih dari Rp33 triliun. 

“Ini menunjukkan bahwa minat dan peluang dari pasar modal sebagai salah satu upaya penghimpunan dana bagi korporasi Indonesia masih menjadi andalan,” ujar Mahendra.

Pada Agustus 2024 menandai 47 tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia. Perayaan tahun ini mengusung tema Terpercaya, Inklusif, Menuju Indonesia Emas.

Mahendra mengatakan, tema yang diangkat tahun ini menegaskan komitmen dalam menjaga kepercayaan masyarakat dan para investor, melalui transparansi integritas dan memperluas inklusi keuangan.

“Agar lebih banyak masyarakat yang terlibat menjadi investor dan merasakan manfaat pasar modal yang lebih luas lagi, serta mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang berkelanjutan menuju Indonesia Emas,” tutur Mahendra. 

(Fiki Ariyanti)

SHARE