MARKET NEWS

IHSG Balik Arah ke Zona Merah Dipicu Ramai Aksi Profit Taking 

Fiki Ariyanti 25/10/2024 13:54 WIB

IHSG sesi I ditutup melemah tipis 0,14 persen di level 7.706,04 pada perdagangan Jumat ini (25/10/2024) karena diwarnai aksi profit taking.

IHSG Balik Arah ke Zona Merah Dipicu Ramai Aksi Profit Taking (foto mnc media)

IDXChannel - IHSG sesi I ditutup melemah tipis 0,14 persen di level 7.706,04 pada perdagangan Jumat ini (25/10/2024). 

Padahal, IHSG dibuka menguat pagi tadi, namun hingga akhir sesi I, IHSG parkir di zona merah seiring dengan aksi take profit dari investor. 

"Sentimen hari ini mayoritas datang dari internasional, di mana data terbaru ekonomi AS memperlihatkan penjualan rumah baru melampaui ekspektasi hingga ke level tertinggi lebih dari satu tahun di tengah penurunan klaim pengangguran yang berakhir pada 19 Oktober 2024 sebanyak 227 ribu yang didukung oleh hasil dari pemangkasan suku bunga The Fed," tulis riset Panin Sekuritas, siang ini. 

Meski diselimuti optimisme, namun pasar AS tentunya masih akan bergejolak seiring dengan earnings season dan Pilpres November. 

"Dari domestik, investor cenderung wait and see terhadap kebijakan Presiden Prabowo," menurut riset tersebut.

Untuk indeks sektoral seluruhnya melemah pada sesi I. Pelemahan terdalam dari sektor teknologi sebesar 1,18 persen 

"Pelemahan itu seiring dengan aksi profit taking dari para investor pada saham-saham teknologi yang berkapitalisasi pasar besar, seperti GOTO, BUKA dan EMTK," katanya. 

Sementara sektor kesehatan turun 0,64 persen seiring dari hasil yang mengecewakan datang dari SIDO dengan perolehan laba sebesar Rp778 miliar atau naik 33 persen YoY, namun di bawah ekspektasi konsensus yang hanya setara 66 persen dari estimasi sepanjang 2024. 

Di samping itu, Rupiah melemah 0,37 persen menjadi Rp15.641 per USD pada siang ini. Nilai transaksi perdagangan sepanjang sesi I mencapai Rp4,4 triliun atau turun dari perdagangan kemarin yang sebesar Rp5,7 triliun. Di mana perdagangan saham tertinggi hari ini didominasi oleh sektor perbankan dan energi.

Sedangkan yield obligasi 5 dan 10 tahun negatif di tengah optimisme ekonomi AS yang memberikan dorongan kuat terhadap USD dan naiknya imbal hasil treasury. 

"Namun investor perlu memerhatikan gejolak atau tensi geopolitik Timur Tengah hingga perhelatan Pilpres AS pada November nanti," ujarnya.

Panin Sekuritas merekomendasikan saham GZCO dan PTPS untuk siang ini. 

(Fiki Ariyanti)

SHARE