MARKET NEWS

IHSG Balik ke 7.500 Gara-Gara Investor Wait and See Imbas Perang Berkecamuk

Fiki Ariyanti 04/10/2024 13:04 WIB

IHSG ditutup melemah 0,58 persen di level 7.500,28 pada sesi I perdagangan hari ini (4/10) karena masih tingginya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

IHSG Balik ke 7.500 Gara-Gara Investor Wait and See Imbas Perang Berkecamuk (foto mnc media)

IDXChannel - IHSG ditutup melemah 0,58 persen di level 7.500,28 pada sesi I perdagangan jelang akhir pekan ini (4/10). 

"Pelemahan IHSG disebabkan oleh masih tingginya ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang belum mereda membuat investor terlihat masih khawatir dan cenderung wait and see," tulis riset Panin Sekuritas, siang ini. 

Sementara itu, rilis klaim data pengangguran di AS akhir September 2024 melonjak menjadi 225 ribu. Angka ini di atas estimasi pasar di level 220 ribu. 

Berikutnya, rilis data Non-Farm Payrolls AS nanti malan dengan konsensus di level 142 ribu yang bertranslasi pada perlambatan di sektor tenaga kerja.

"Mata uang USD kembali menguat disebabkan oleh perang yang terjadi di Timur Tengah membuat harga minyak kembali tinggi dan Indonesia sebagai net importir minyak tentunya akan berpengaruh negatif," menurut riset tersebut.

Kurs Rupiah siang ini melemah 0,34 persen menjadi Rp15.481 per USD. Harga emas turun 0,09 persen setelah mencatatkan all time high seiring dengan meningkatnya minat investor pada aset safe haven menyusul ketegangan geopolitik Timur Tengah. Harga batu bara naik 0,39 persen dan minyak Brent melonjak 5,03 persen.  

Untuk indeks sektoral ditutup mayoritas melemah pada sesi I. Sektor yang mengalami pelemahan terdalam, yakni teknologi anjlok 2,07 persen. 

"Pelemahan sektor tersebut didominasi oleh keluarnya investor asing sejalan dengan diterbitkannya kebijakan stimulus China oleh PBoC, serta ketegangan eskalasi geopolitik yang semakin tinggi di Timur Tengah," katanya. 

Sedangkan sektor yang mengalami kenaikan tertinggi, yaitu kesehatan 0,75 persen dan energi sebesar 0,65 persen, di mana penguatan dari sektor energi lebih disebabkan oleh lonjakan harga komoditas, khususnya minyak dan gas. 
 
Nilai transaksi perdagangan sepanjang sesi I mencapai Rp5,5 triliun atau naik dari perdagangan kemarin (3/10) yang sebesar Rp6,1 triliun. Di mana perdagangan saham tertinggi hari ini didominasi oleh sektor perbankan dan teknologi.

(Fiki Ariyanti)

SHARE