MARKET NEWS

IHSG Bergerak Anomali, Rupiah dan Harga Emas Turun Dipengaruhi Konflik Timur Tengah

Wahyudi Aulia Siregar 28/05/2024 17:35 WIB

IHSG kembali bergerak anomali dengan mengalami penguatan, di tengah kinerja mayoritas bursa di Asia yang ditutup di zona merah.

IHSG Bergerak Anomali, Rupiah dan Harga Emas Turun Dipengaruhi Konflik Timur Tengah. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Perdagangan di pasar keuangan pada Selasa (28/5/204) cukup menarik untuk disimak. Setelah melemah pada penutupan perdagangan kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat 1.08% di level 7.253,62 pada perdagangan hari ini.

Investor asing membukukan transaksi jual bersih senilai Rp10 miliar. IHSG pun sempat menyentuh level 7.308 sebagai level tertinggi pada perdagangan hari ini, dan menyentuh 7.228 sebagai level yang paling rendah. 

IHSG kembali bergerak anomali dengan mengalami penguatan, di tengah kinerja mayoritas bursa di Asia yang ditutup di zona merah.

Berbeda dengan IHSG, kinerja mata uang rupiah ditutup melemah di level 16.085 per dolar AS. Selain menguat terhadap mata uang rupiah, dolar AS juga terpantau mengalami penguatan terhadap dolar Hong Kong, Rupee India, hingga Yuan China. 

"Secara keseluruhan, minimnya agenda ekonomi pada perdagangan hari ini membuat kinerja pasar keuangan lebih banyak dipengaruhi faktor teknikal dibandingkan dengan fundamental," kata Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin, Selasa (28/5/2024). 

Pada dasarnya, ada sejumlah sentimen negatif yang bisa memperburuk kinerja pasar keuangan. Salah satunya, meluasnya tensi geopolitik di timur tengah, di mana terjadi kontak senjata antara Mesir dengan Israel di perbatasan yang sangat potensial memicu tekanan pada IHSG maupun rupiah. 

"Namun sejauh ini dampak dari memburuknya hubungan kedua negara tersebut belum begitu dirasakan oleh pasar keuangan di tanah air," tukasnya. 

Di sisi lain, kinerja harga emas yang seharusnya diuntungkan oleh konflik yang meluas, nyatanya justru mengalami penurunan. Harga emas justru diperdagangkan lebih rendah di kisaran USD 2.342 per ons troy pada sesi perdagangan sore. 

"Padahal kabar memanasnya tensi geopolitik bukan hanya terjadi di wilayah timur tengah. Namun kekhawatiran akan memanasnya hubungan China dan Taiwan juga mulai mencuat belakangan ini," pungkasnya. 

(FRI)

SHARE