IHSG Berpeluang Menguat dan Uji Resistance di 7.130-7.150 pada Awal Pekan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan penguatan pada perdagangan awal pekan depan, Senin (13/1/2025).
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan penguatan pada perdagangan awal pekan depan, Senin (13/1/2025).
Riset Phintraco Sekuritas mencatat IHSG telah mengalami rebound sejak penutupan pekan lalu. Dengan begitu, membuka peluang terbentuknya pola teknikal golden cross pada indikator Stochastic RSI.
“Sehingga IHSG berpotensi menguji target resistance di area 7.130-7.150,” tulisnya dalam riset, Sabtu (11/1).
Pada Jumat (10/1/2025) IHSG berakhir menguat 0,34 persen ke 7.088,87. Phintraco mematok level resistance IHSG saat ini berada di level 7.130, sementara pivot di 7.100 dan support pada 7.030.
Analis menyebut terdapat sentimen positif dari penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebesar 0,083 persen ke Rp16.180.
Penguatan rupiah diharapkan berlanjut seiring langkah People’s Bank of China (PBOC) menghentikan sementara pembelian treasury bond, yang mendorong penguatan nilai tukar yuan terhadap dolar AS.
Dari sisi domestik, data ekonomi turut memberikan dorongan optimisme. Salah satunya penjualan ritel RI tumbuh 0,9 persen secara tahunan (yoy) pada Desember 2024.
Kendati lebih rendah dari periode sebelumnya sebesar 1,5 persen, sektor otomotif menunjukkan perbaikan. Penjualan motor tercatat turun 5,5 persen yoy pada Desember, lebih baik dibandingkan penurunan 10,3 persen yoy pada November.
Sementara itu, penjualan mobil turun 6,4 persen yoy pada Desember, juga lebih baik dari penurunan 11,9 persen yoy pada bulan sebelumnya.
“Data-data ini memperkuat ekspektasi pasar bahwa aktivitas ekonomi di Desember 2024 jauh lebih baik dari perkiraan sebelumnya dan diyakini akan meningkat pada kuartal I 2025,” kata analis.
Kondisi ini menjadi katalis positif bagi pasar saham, meskipun dinamika global masih perlu dicermati. Adapun riset mencatat sektor yang mendapat perhatian khusus pada pekan depan yaitu sektor energi.
Menurut Phintraco, saham-saham seperti ADMR, BUMI, PTBA, dan ENRG memiliki potensi pergerakan menarik, seiring tren kenaikan harga komoditas energi.
Selain itu, saham-saham berbasis logam, seperti ANTM, juga dinilai menunjukkan prospek positif. Begitu juga saham infrastruktur komunikasi seperti TOWR yang dapat menjadi pilihan investor.
(Febrina Ratna)