IHSG Berpeluang Menguat, Sektor Ini Bisa Jadi Perhatian Investor
Equity Analyst Lead Indo Premier Securities, Mino, memproyeksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini akan mengalami penguatan.
IDXChannel - Equity Analyst Lead Indo Premier Securities, Mino, memproyeksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini akan mengalami penguatan. Hal ini didukung oleh sejumlah sentimen positif di dalam negeri.
Dalam keterangannya kepada IDXChannel.com pada Minggu (16/4/2023), Mino menyebutkan empat sektor yang dapat menjadi perhatian oleh para investor sepanjang perdagangan hari ini.
"Sektor keuangan, properti, bahan baku dan industrial," papar Mino melalui pesan singkat.
Menurut dia, ada beberapa alasan mengapa empat sektor tersebut bisa diperhatikan oleh investor pasar modal, di mana ada prediksi Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunganya pada pertemuan Rapat Dewan Gubernur (RDG) mendatang.
"Sektor keuangan dan properti karena dipertahankannya suku bunga acuan, dan tetap tingginya pertumbuhan kredit," tambahnya.
Sementara itu, dua sektor lainnya mendapat dukungan positif dari naiknya harga komoditas metal dan emas, ditambah dengan tingginya nilai dividen yang diberikan oleh United Tractor (UNTR).
"Sektor bahan baku dan industrial seiring naiknya harga komoditas metal terutama emas, dan pembagian dividen dengan yield cukup tinggi, salah satunya UNTR," tutup Mino.
IHSG diperkirakan akan melanjutkan tren penguatannya pada dua hari terakhir perdagangan menjelang cuti bersama Lebaran 2023. Tidak hanya itu, peluang ini juga tak lepas dari sejumlah setimen positif yang akan menerpa indeks dalam sepekan mendatang.
"Selama dua hari pekan ini diprediksi IHSG berpeluang menguat terbatas," jelas analis Indo Premier Sekuritas, Mino, kepada IDXChannel.com, Minggu (16/4/2023).
Sejumlah sentimen positif tersebut antara lain proyeksi suku bunga yang akan ditetapkan oleh Bank Indonesia, neraca perdagangan yang mengalami surplus hingga pertumbuhan kredit di tanah air.
"Seiring ekspektasi Bank Indonesia masih akan menpertahankan suku bunga acuan, dan kembali surplusnya neraca perdagangan, serta potensi pertumbuhan kredit yang masih akan tumbuh dua digit," tambah Mino.
(TYO)