MARKET NEWS

IHSG Berpotensi Konsolidasi di 8.000-8.170, Masih Berpeluang Menguat?

Dinar Fitra Maghiszha 17/10/2025 07:24 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi konsolidasi pada perdagangan Jumat (17/10/2025).

IHSG Berpotensi Konsolidasi di 8.000-8.170, Masih Berpeluang Menguat? Foto: iNews Media Group.

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi konsolidasi pada perdagangan Jumat (17/10/2025). Adapun indeks rebound pada Kamis (16/10/2025), dengan menguat 0,91 persen ke level 8.124,76.

Penguatan tersebut menandai akhir dari tren koreksi selama tiga hari berturut-turut.

"Dalam jangka pendek, IHSG diperkirakan konsolidasi pada kisaran 8.000-8.170," tulis Phintraco Sekuritas dalam riset, Jumat (17/10/2025).

Namun, IHSG juga masih berpeluang melanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini.

Secara teknikal, Phintraco Sekuritas mencatat terjadi pelebaran histogram negatif MACD. Namun, indikator stochastic RSI menuju area oversold, berpotensi membentuk Golden Cross. 

Volume beli disebut mengalami kenaikan dan indikator A/D mengindikasikan akumulasi. IHSG berada di atas level MA20 di kisaran 8.117.

Untuk melanjutkan tren penguatan, indeks perlu menembus level 8.200 dengan dukungan peningkatan volume perdagangan.

Dari sisi makroekonomi, investor dinilai sedang menanti langkah pemerintah dalam menyiapkan stimulus baru untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. 

Di sisi lain, pasar juga menyoroti rencana Kementerian Keuangan menurunkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tahun depan. Hal ini dinilai memberi harapan baru terhadap daya beli masyarakat.

Sebelumnya, Kementerian Keuangan memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2025 berada di kisaran 5 persen hingga 5,1 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal II-2025 yang mencapai 5,2 persen. 

Namun, pada kuartal IV-2025, pertumbuhan diproyeksikan meningkat ke 5,5 persen, dengan target 2026 mencapai 6 persen.

Adapun saham yang menarik dicermati menurut Phintraco Sekuirtas, mencakup PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).

(NIA DEVIYANA)

SHARE