MARKET NEWS

IHSG Berpotensi Menguat Hari Ini, Cek Saham Rekomendasi Pilihan

Aditya Pratama 28/06/2021 07:43 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan hari ini.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan hari ini. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan hari ini. Pergerakan indeks akan berada di kisaran 6.030-6.040.

Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan, IHSG secara teknikal bergerak terkonsolidasi menguji resistance Moving Average 5 hari dan Moving Average 20 hari dikisaran 6.030-6.040 sebagai konfirmasi arah penguatan selanjutnya.

"Indikator stochastic dan RSI bergerak terkonsolidasi pada area dekat overbought dan MACD yang bergerak bearish dalam histogram yang negatif. Sehingga IHSG berpeluang bergerak mendatar dengan percobaan menguat diawal pekan," ujar Lanjar dalam risetnya, Senin (28/6/2021).

Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya; AALI, ACES, ADRO, AKRA, ASII, GGRM, HMSP, INCO, INDY, JPFA, MEDC, PGAS, SIMP, TINS, UNTR.

Sebelumnya, IHSG ditutup menguat 10,34 poin atau 0,17 persen ke level 6.022,40 setelah sempat menguat hingga nyari sepersen di awal sesi kedua. Saham BRIS (+12.8%), HMSP (+3.1%) dan AGRO (+3.1%) yang menjadi penopang pergerakan disaat saham ARTO (-2.2%), BMRI (-1.3%) dan BBCA (-0.3%) turun menekan hingga akhir sesi perdagangan.

Indeks sektor energi (+0.97%) naik signifikan mengiringi penguatan pada komoditas Batubara dan Minyak. Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih sebesar 45.98 Miliar rupiah.

Leader:
BRIS, HMSP, AGRO, SMMA, INCO
Laggard:
ARTO, BMRI, BBCA, BRPT, BBNI

Sementara itu, awal pekan ini bursa Asia diperkirakan dibuka dengan hati-hati karena investor menilai laju permulihan ekonomi. Investor akan fokus pada bursa saham Australia setelah Sydney melakukan lockdown selama dua minggu untuk membendung kebangkitan covid-19.

Saham global berakhir pekan lalu di rekor tertinggi karena kecemasan tentang kemiringan hawkish Federal Reserve mereda, investor membalas kekhawatiran bahwa pembuat kebijakan AS dinilai terburu-buru untuk meningkatkan suku bunga meskipun tekanan inflasi meningkat.

Minyak membukukan kenaikan mingguan kelima berturut-turut, kenaikan beruntun terpanjang sejak Desember, karena permintaan pulih dan pasokan terus mengetat di AS dan China. Harga Timah (+0.24%) dan Nikel (+0.65%) naik. Secara sentimen IHSG bergerak mendatar mencoba menguat diawal pekan. (TIA)

SHARE