IHSG Berpotensi Menguat Lagi, Empat Saham Ini Bisa Jadi Pilihan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini berpotensi bergerak dalam kecenderungan menguat pada sepanjang perdagangan.
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini berpotensi bergerak dalam kecenderungan menguat pada sepanjang perdagangan. Pergerakan indeks akan berada di kisaran 6.800-6.925.
"Pasar kedapatan sentimen penguatan rupiah terhadap dollar yang mencapai 1%, ini langsung diapresiasi oleh pasar, padahal di hari yang sama, PDB Indonesia malah di bawah estimasi pasar," tulis Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project William Hartanto dalam analisisnya, Selasa (7/11/2023).
Dari kedua sentimen di mana masing-masing mewakili sentimen positif dan negatif, pasar memilih untuk merespons sentimen yang positif.
"Walaupun nilai transaksi belum meningkat secara signifikan, namun sudah mulai mencapai 10T, ini indikasi bagus dimana berarti daya beli pelaku pasar sudah tinggi," kata dia.
Untuk faktor teknikal, IHSG berhasil menguat menembus resistance 6.850, maka kini sudah tidak bisa dikatakan downtrend lagi.
"Ketika saham maupun indeks mengalami penguatan menembus MA20, maka secara teknikal telah memasuki uptrend," ujarnya.
Sedangkan untuk sentimen dari dalam negeri, penguatan Rupiah terhadap dolar AS menjadi sentimen positif.
Sebelumnya, IHSG ditutup menguat sebesar 89.98 poin (+1.33%) menuju 6878,83 pada perdagangan hari Senin 6 November 2023.
Sebanyak 308 saham menguat, 213 saham menurun, dan 237 saham tidak mengalami perubahan harga pada perdagangan kemarin. Nilai transaksi mencapai Rp10,14 triliun (all market).
Berikut beberapa saham yang direkomendasikan secara teknikal:
BDKR, buy, support 550, resistance 620.
Pembentukan demand zone pada area 550-560.
BSDE, buy, support 1.020, resistance 1.090-1.150.
Terbentuknya golden cross antara MA5 dan MA20 yang menjadi sinyal awal penguatan.
SSIA, buy, support 420, resistance 440.
Pembentukan pola cup and handle dengan neckline pada harga 440.
PGEO, buy, support 1.350, resistance 1.550.
Pembentukan demand zone pada area 1.295-1.350.
(YNA)