IHSG Berpotensi Tertekan Lagi, Koreksi Saham BREN cs Masih Membayangi
Pada perdagangan Kamis (6/6), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi kembali tertekan pada rentang 6.834 hingga 7.023.
IDXChannel - Pada perdagangan Kamis (6/6), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi kembali tertekan pada rentang 6.834 hingga 7.023, dengan support IHSG di 6.834.
“Sementara itu, gagalnya PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) masuk dalam indeks FTSE diperkirakan masih akan menekan pergerakan saham BREN dan grup Barito,” tulis Mirae Asset Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Kamis pagi ini.
IHSG ditutup melemah dalam ke level 6,948 atau 2,14% pada perdagangan Rabu (5/6). Sektor barang baku dan infrastruktur mengalami penurunan ke level 6,29% dan 2,02%, masing masing.
Investor asing tercatat melakukan net sell sebesar Rp568 miliar dengan net sell terbesar di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).
Nilai tukar Rupiah turun ke Rp16.325 per USD, melemah setelah IHSG anjlok 2,14%. Pelemahan ini akibat kekhawatiran pasar menjelang rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS), dengan dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang global. Rupiah yang terpuruk ini cukup mengejutkan publik di tengah kondisi global relatif stabil belakangan ini.
Pasar saham Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada Rabu (5/6). Indeks Dow Jones menguat 96,04 poin atau 0,25%, S&P 500 menguat 62,69 poin atau 1,18% dan Nasdaq menguat sebesar 330.86 poin atau 1,96%. Sedangkan, tingkat lapangan kerja AS turun ke level terendah tiga tahun.
Harapannya, hal tersebut dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan memicu pemangkasan suku bunga oleh bank sentral. Katalis ini yang berhasil mendongkrak saham saham di sektor yang tergolong sensitif terhadap suku bunga, terutama saat yield obligasi pemerintah AS turun.
Mirae Asset Sekuritas Indonesia merekomendasikan accumulated buy pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).
(FAY)