IHSG dan Rupiah Kompak Layu Jelang Rilis Data Revisi PDB AS
IHSG dan Rupiah hari ini kompak terseret sentimen eksternal, yaitu rencana rilis data produk domestik bruto (PDB) AS revisi pertama untuk kuartal I-2024.
IDXChannel - Pergerakan pasar keuangan domestik hari ini (30/5) akan banyak dipengaruhi tekanan eksternal. Salah satunya, Amerika Serikat (AS) yang akan merilis data produk domestik bruto (PDB) revisi pertama untuk kuartal I-2024 yang diestimasikan akan kembali mengalami pelemahan pada Kamis (30/5) waktu setempat.
Analisa Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin mengatakan, data tersebut bisa menjadi kabar buruk bagi pasar keuangan. Mengingat laju pertumbuhan ekonomi secara kuartalan yang melambat di tengah tingginya inflasi AS, lebih banyak membawa tekanan bagi pasar keuangan.
Bursa saham AS Dow Jones ditutup melemah 1,06%, dan pelemahan bursa saham tersebut juga memicu terjadinya menyeret Bursa Saham di Asia pada perdagangan pagi ini.
IHSG dibuka koreksi di level 7.125. Pelemahan IHSG seharusnya tidak sebesar tekanan yang terjadi pada bursa Asia pada perdagangan hari ini.
"Secara teknikal, IHSG bisa saja tertahan di level support 7.030 atau berkonsolidasi di level 7.000," kata Gunawan, Kamis (30/5).
Di sisi lain, mata uang Rupiah melemah pada perdagangan hari ini. Rupiah ditransaksikan di level 16.234 per USD. Melemahnya kurs mata uang Garuda juga tersulut oleh kenaikan imbal hasil US Treasury 10 tahun yang naik dan berada di atas 4,7%.
"Namun saya masih yakin Rupiah bisa dikendalikan untuk tidak meninggalkan level Rp16.200 terlalu jauh," papar Gunawan.
Tekanan eksternal terhadap pasar keuangan Tanah Air pada hari ini, lanjut Gunawan, kian membesar. Khususnya di tengah minimnya agenda ekonomi penting dari kawasan Asia.
"Sementara itu, harga emas dunia ditransaksikan di kisaran USD2.338 per ons troy-nya. Lebih rendah dibandingkan dengan perdagangan sore kemarin (29/5), di mana emas masih mampu berada di atas USD2.340 per ons troy," tandasnya.
(FAY)