MARKET NEWS

IHSG dan Rupiah Kompak Melemah di Awal Pekan, Harga Emas Tembus Rekor

Wahyudi Aulia Siregar 01/04/2024 09:56 WIB

Pelemahan IHSG dan Rupiah awal pekan ini, justru mendorong penguatan harga emas hingga menembus rekor tertingginya.

IHSG dan Rupiah Kompak Melemah di Awal Pekan, Harga Emas Tembus Rekor (Foto MNC Media)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan pagi ini terpantau bergerak melemah tipis di level 7.284. 

Sementara kinerja mata uang Rupiah juga terkoreksi di kisaran Rp15.865 per USD. Sedangkan harga emas menguat tajam di kisaran USD2.258 per ons troy (ounce).

Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin mengatakan, kondisi pasar keuangan sepekan ini dipengaruhi sentimen eksternal. Di mana pelaku pasar masih akan tetap mewaspadai sikap ragu-ragu The Fed dalam menentukan besaran suku bunga acuannya. 

Sehingga sekalipun pasar keuangan dinaungi kabar baik dari rilis data inflasi di akhir pekan, namun segala sesuatunya masih berpotensi membuat pasar kembali ragu dengan sejumlah indikator ekonomi yang ada. 

"Sehingga potensi koreksi tetap masih terbuka nantinya," kata Gunawan, Senin (1/4/2024). 

Gunawan menyebut, data inflasi AS pada perdagangan akhir pekan lalu menunjukkan kinerja yang masih sesuai dengan ekspektasi pasar. 

Laju tekanan inflasi di AS menumbuhkan ekspektasi bahwa The Fed atau Bank Sentral AS akan memangkas suku bunga acuannya paling cepat pada bulan Juni 2024.

"Inflasi inti AS secara tahunan atau YoY pada Maret sebesar 2,8%, lebih rendah dari realisasi bulan sebelumnya 2,9%," jelas Gunawan. 

Sementara itu, sambungnya, komentar dari Gubernur The Fed juga memberikan indikasi pemangkasan. Sehingga akan memberikan dampak positif bagi kinerja pasar keuangan secara keseluruhan. 

Pasar saham dan kinerja mata uang Rupiah berpeluang menguat di awal sesi perdagangan pekan ini. Namun yang perlu diwaspadai adalah bahwa sekalipun The Fed mengindikasikan pemangkasan suku bunga, namun USD index dan US Treasury terpantau bergerak stabil.

Dalam perdagangan sepekan ke depan, akan ada banyak agenda ekonomi yang dirilis. Pada hari ini, dari domestik, akan diumumkan data inflasi serta kinerja manufaktur. 

Selain itu, pada Rabu, akan ada pidato dari Gubernur Bank Sentral AS atau The Fed yang akan menjadi rujukan pasar selanjutnya. 

"Di akhir pekan nanti, data ketenagakerjaan akan menjadi data penutup perdagangan sebelum libur panjang Idul Fitri," tukas Gunawan. 

(FAY)

SHARE