IHSG dan Rupiah Lanjutkan Penguatan Imbas The Fed Belum Yakin Pangkas Suku Bunga
IHSG hari ini terpantau menguat di kisaran level 7.200. Sementara mata uang Rupiah ditransaksikan menguat di level 16.330 per USD.
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini terpantau menguat di kisaran level 7.200. Sementara mata uang Rupiah ditransaksikan menguat di level 16.330 per USD.
Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin mengatakan, sejauh ini tidak ada tekanan ataupun sentimen besar yang memicu gejolak di pasar keuangan domestik.
"Tidak ada tekanan besar yang terjadi di pasar keuangan sejauh ini," kata Gunawan dalam risetnya, Kamis (4/7/2024).
Gunawan menerangkan, bursa di Asia pada perdagangan hari ini terpantau bergerak di zona hijau.
Di lain sisi, Federal Open Market Committee (FOMC) Minutes The Fed belum sepenuhnya yakin untuk memangkas suku bunga. Kecuali jika inflasi sesuai dengan sasaran target.
Menurutnya, hal itu semakin mengukuhkan pidato Gubernur Bank Sentral AS sebelumnya, di mana pasar belum mendapatkan arah kebijakan yang jelas terkait suku bunga acuan The Fed ke depan.
Dia menyampaikan, sikap The Fed yang pada dasarnya merugikan pelaku pasar, justru belum memicu terjadinya tekanan pada pasar keuangan. Beberapa indikator keuangan lainnya juga terpantau tidak merespons dengan kebijakan The Fed tersebut.
Imbal hasil US Treasury 10 tahun justru turun di kisaran 4,354 persen, sementara USD Index juga terpantau turun mendekati level 105.
"Gambaran terkini terkait dengan kemungkinan pemangkasan suku bunga AS, lebih besar kemungkinan baru akan di mulai di taun 2025 mendatang. Inflasi AS memang dalam tren penurunan namun berjalan lambat, sehingga suku bunga global akan bertahan tinggi untuk waktu yang lama," katanya.
Lebih lanjut, kata dia, harga emas terpantau mengalami kenaikan di tengah kian suramnya prospek penurunan bunga acuan. Harga emas pada sesi perdagangan pagi ditransaksikan naik di kisaran USD2.360 per ons troy-nya.
"Harga emas mendapatkan angin segar dari tensi geopolitik yang memanas belakangan ini," katanya.
(YNA)