MARKET NEWS

IHSG Dibuka di Zona Hijau, Berikut Emiten Saham yang Bisa Diincar

Iqbal Dwi Purnama 07/09/2021 11:29 WIB

Merespon menguatnya IHSG pada pembukaan hari ini (7/9), analis memberikan rekomendasi sektor emiten yang bisa dicermati.

IHSG Dibuka di Zona Hijau, Berikut Emiten Saham yang Bisa Diincar (Dok.MNC Media)

IDXChannel- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada pembukaan perdagangan hari ini, Menguat 0,23% di level 6140,17.

Menurut Hosiana Elvita Situmorang,Economist PT Panin Sekuritas, momentum pemulihan ekonomi yang didampingi pandemi, sektor-sektor defensive dan cyclical dapat dicermati dalam beberapa waktu kedepan.

“Jadi kita bisa ambil posisi untuk sector devensive atau sektor cyclical, kita kan tawarkan ada 4 pilihan, itu sebenarnya mewakili saham yang sifatnya defensive yaitu saham-saham caps, sedangkan untuk cyclical-nya kita bisa melihat dari sektor komoditi," ujarnya pada Power Breakfast IDXChanel, Selasa (7/9/2021).

Dari sektor perbankan sendiri Hosiana merekomendasikan dua saham Caps, seperti BBRI yang support di level 3700 dan resistance di 4200. Selain itu BBCA support di level 30000 serta resistance di level 38000.

"Kalau BBRI ini kan terkatit dengan right issue, kemudian seiring pemulihan ekonomi, UMKM ini kan harusnya bisa recovery, kalau kita lihat juga kan secara NPL sendiri perbaikan Indonesia masih cukup aman, begitu juga kalau NPLnya BRI," tambahnya,

Selain sektor perbankan, Hosiana juga merekomendasikan 2 sektor cyclical seperti TINS dan LSIP. TINS sendiri direkomendasikan Hosiana support di angka 1500 dan reistance di level 1800.

Menurut Hosiana TINS menjadi pilihan bagus ditengah permintaan komoditas dari China dan Global meningkat, khususnya ekspor Indonesia dari Besi dan Baja yang mengalami peningkatan.

Sedangkan LSIP support di angka 1000 dan resistance di level 1400. Emiten ini dinilai cocok oleh Hosiana untuk dilakukan trading jangka pendek.

"LSIP ini lebih untuk jangka pendek ya, karena kalau kita mau optimis ke jangka panjang mungkin nanti tantangannnya di akhir September atau di awal Oktober, mau mulai cicil beli sekarang atau nanti ketika terjadi koreksi pada IHSG," tututrnya.

Hosinaa menjelaskan, seiring dengan konsumsi masyarakat yang mengalami peningkatan, demand sektor komoditas khususnya di CPO juga akan mengalami peningkatan. 

Namun perlu dicatat bahawa sektor ini juga akan terpengaruh oleh tapering pada akhir september atau awal Oktober, namun ini bisa diantisipasi dengan terjaganya nilai tukar rupiah. 

(IND) 

SHARE