MARKET NEWS

IHSG Dilanda Profit Taking, Rupiah Melemah Dekati Rp16.000 per USD

Fiki Ariyanti 12/12/2024 12:32 WIB

IHSG sesi I ditutup melemah 0,82 persen di level 7.403,56 pada perdagangan Kamis (12/12/2024).

IHSG Dilanda Profit Taking, Rupiah Melemah Dekati Rp16.000 per USD (foto mnc media)

IDXChannel - IHSG sesi I ditutup melemah 0,82 persen di level 7.403,56 pada perdagangan Kamis (12/12/2024). Pelemahan ini berbanding terbalik dengan penutupan Bursa AS yang semalam bervariatif cenderung menguat. 

"Investor melakukan aksi profit taking setelah penguatan yang terjadi di IHSG dalam beberapa hari terakhir, di mana data inflasi AS telah di priced-in oleh pelaku pasar yang akan terimplikasi dari potensi pemangkasan suku bunga The Fed di pertemuan Desember 2024," tulis riset Panin Sekuritas, siang ini.

Market mover di sesi I kali ini tertekan oleh penurunan saham perbankan besar, seperti BBCA, BMRI, BBNI, dan BBRI yang melemah cukup signifikan.

Untuk indeks sektoral mayoritas ditutup melemah pada sesi I. Sektor yang mengalami pelemahan terbesar, yakni sektor teknologi 1,04 persen dan sektor keuangan turun 0,97 persen. 

"Pelemahan sektor teknologi disebabkan oleh aksi profit taking seiring telah priced-in nya ekspektasi pemangkasan suku bunga ke depan," menurut riset tersebut. 

Di sisi lain, penguatan hanya terjadi di sektor energi sebesar 0,46 persen dan sektor konsumer siklikal 0,23 persen. Penguatan sektor energi ditopang penguatan harga komoditas, seperti harga minyak, batu bara, dan nikel.

Sementara itu, Rupiah ditutup melemah 0,13 persen di level Rp15.939 per USD siang ini. Nilai transaksi perdagangan sepanjang sesi I mencapai Rp6,7 triliun atau turun dari perdagangan kemarin yang sebesar Rp10,6 triliun. 

Perdagangan saham tertinggi hari ini didominasi oleh sektor energi, seperti AADI dan ADRO diikuti sektor keuangan, seperti BBRI dan BMRI.

Di sisi lain, yield obligasi 5 tahun dan 10 tahun melemah seiring ekspektasi pemangkasan suku bunga yang sudah priced-in mendorong penjualan aset obligasi oleh para investor.

(Fiki Ariyanti)

SHARE