MARKET NEWS

IHSG Diprediksi akan Mendekati Level 7.000 di Akhir 2021

Anggie Ariesta 15/10/2021 12:32 WIB

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat pada sisa tahun ini mendekati level 7.000 meski banyak dipengaruhi oleh pandemi Covid-19.

IHSG Diprediksi akan Mendekati Level 7.000 di Akhir 2021

IDXChannel - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat pada sisa tahun ini mendekati level 7.000 meski banyak dipengaruhi oleh pandemi Covid-19.

Secara teknikal, Analis Panin Sekuritas William Hartanto memperkirakan acuan level tertinggi IHSG bisa menyamai keadaan sebelum pandemi yaitu tahun 2018 dengan 6.705.

"Kalau mendekati mungkin bisa. Secara teknikal IHSG memiliki level tertinggi pada 6.705 pada tahun 2018, bisa jadi acuan untuk estimasi pergerakan hingga akhir tahun," ujar William kepada MNC Portal Indonesia di Jakarta, Jumat (15/10/2021).

"Mungkin baru tercapainya tahun depan. Terlalu cepat juga ngga bagus, koreksinya bisa lama," imbuh William.

Seperti diketahui, IHSG merupakan instrumen paling positif di antara beberapa aset investasi konvensional di kuartal III-2021. Mengutip Bloomberg, pergerakan IHSG di kuartal III-2021 mencapai 5,03%. Bahkan secara year to date, kinerja IHSG berada di angka 5,13%.

Untuk sektor saham yang wajib dicermati semua investor, William merekomendasikan perbankan, kesehatan dan consumer goods. "Sektornya saya kira lebih ke perbankan dan consumer goods, dalam hal ini kesehatan termasuk," ujarnya.

Senada, Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, pihaknya masih tetap mempertahankan target IHSG akhir 2021 di posisi 6.320 atau level 7.221 dengan skenario bullish.

"Iinvestor sedang mencermati perkembangan ekonomi glonal dan kebijakan moneter yang akan dilakukan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed). Pasar saham juga dipengaruhi oleh perkembangan penanganan Covid-19 baik global dan domestik," katanya.

Sedangkan untuk sektor saham pilihan, Herditya masih memilih sektor saham tambang dan perawatan kesehatan. Sektor saham itu jadi pilihan lantaran harga komoditas diprediksi masih berpotensi naik. 

“Diperkirakan sektor healthcare juga masih diuntungkan dari pandemi ini,” ujar dia. (NDA)

SHARE