IHSG Diprediksi Bergerak Sideways, Pantau Saham PTRO hingga BBRI
IHSG masih bergerak sideways dengan nilai dan volume transaksi yang jauh di bawah rata-rata harian.
IDXChannel -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak sideways pada perdagangan Selasa (8/7/2025). Sebelumnya, IHSG ditutup menguat di level 6.900 pada Senin (7/7) kemarin.
Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim mengatakan, IHSG masih bergerak sideways dengan nilai dan volume transaksi yang jauh di bawah rata-rata harian. Investor cenderung bersikap wait and see, di tengah meningkatnya kondisi ketidakpastian seiring dengan semakin dekatnya dengan batas waktu pemberlakukan tarif pada 9 Juli serta potensi kenaikan tarif lebih tinggi pada 1 Agustus 2025.
Sementara itu, penjualan sepeda motor bulan Juni 2025 turun 0,3 persen year on year, setelah pada bulan Mei 2025 juga turun 0,1 persen, yang disinyalir akibat melemahnya daya beli masyarakat.
“Investor menantikan dirilisnya indeks Consumer Confidence bulan Juni 2025 dan listing sejumlah saham IPO,” kata Ratna dalam risetnya, Selasa (8/7).
Indonesia juga mendapatkan surat dari Trump yang menyatakan bahwa Indonesia akan dikenakan tarif sebesar 32 persen mulai 1 Agustus 2025 dan tarif transshipment lebih tinggi. Jika Indonesia memberlakukan tarif balasan kepada AS, maka tarif Indonesia juga akan dinaikkan.
Sebaliknya jika Indonesia atau perusahaan dari Indonesia memproduksi produk di AS tidak akan dikenakan tarif. Hal ini berpotensi menjadi faktor negatif di bursa di saat pasar berekspektasi adanya penurunan tarif.
Ratna menyebut bahwa secara teknikal, meskipun ada indikasi IHSG berpeluang mengalami technical rebound, namun belum didukung oleh volume yang kuat. Jika IHSG dapat bertahan di atas level 6.900, ada potensi terjadi rebound lanjutan jika disertai dengan kenaikan volume.
“Namun jika IHSG gagal bertahan di atas 6.900, diperkirakan IHSG akan kembali menguji level support di 6.800,” ujar Ratna.
Sejumlah saham yang direkomendasikan yakni PT Petrosea Tbk (PTRO), PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), PT Astra International Tbk (ASII), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).
(kunthi fahmar sandy)