IHSG Hari Ini Berhasil Bangkit, Rupiah Justru Makin Tertekan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan rupiah hari ini (26/2/2025) ditutup berlawanan arah.
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan rupiah hari ini (26/2/2025) ditutup berlawanan arah.
IHSG berakhir menguat 19,09 poin atau 0,29 persen di level 6.606,17. Sementara mata uang Garuda melemah.
IHSG menguat di tengah aksi jual investor asing senilai Rp1,6 triliun pada perdagangan Rabu ini. Selama sesi perdagangan berlangsung, IHSG sempat menguat tajam hingga ke level 6.682, dan sempat turun hingga ke 6.587.
"Penguatan IHSG terjadi seiring dengan penguatan mayoritas bursa di Asia pada perdagangan hari ini," kata Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin dalam analisisnya.
Berbeda dengan IHSG, rupiah ditutup melemah ke level Rp16.365 per USD. Rupiah gagal menguat di tengah sentimen buruk yang tengah menekan kinerja USD.
Pelemahan rupiah juga sempat menyeret kinerja IHSG di zona merah. Berulang kali IHSG ditransaksikan di zona merah, namun berhasil berbalik ke zona hijau di menit terkahir perdagangan.
"Saat ini, fokus pelaku pasar tertuju pada rilis data pertumbuhan ekonomi AS di akhir pekan. Proyeksinya pertumbuhan ekonomi AS akan mengalami perlambatan yang cukup serius," kata Gunawan.
Selain itu, kebijakan kenaikan tarif AS yang akan mulai berlaku pada Kanada dan Meksiko, sejauh ini juga menjadi katalis negatif bagi pasar keuangan di Tanah Air.
Sebelumnya, Presiden Donald Trump menunda kenaikan tarif untuk dua negara mitra dagangnya selama satu bulan dan sejauh ini belum ada kabar terbaru apakah kebijakan tersebut akan ditunda kembali atau tidak.
Jika penundaan tidak lagi dilakukan, maka kebijakan kenaikan tarif tersebut akan membuat pasar keuangan global dan Indonesia kembali mengalami tekanan.
"Kenaikan tarif adalah sentimen pasar yang dikhawatirkan selama sepekan terakhir. Dan sentimen tersebut bisa saja mendorong terjadinya pelemahan serius pada pasar keuangan di Tanah Air," ujar Gunawan.
Sementara itu, harga emas ditransaksikan relatif stabil di level USD2.915 per ons troy atau sekitar Rp1,54 juta per gram.
(Fiki Ariyanti)