IHSG Hari Ini Berpotensi Bergerak Mixed, Cermati AKRA, MIDI, dan MDKA
IHSG hari ini berpotensi bergerak mixed dalam rentang 6.900-6.960. Sejumlah saham energi pun patut dicermati.
IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin (16/10/2023), berpotensi bergerak mixed dalam rentang 6.900-6.960. Sejumlah saham energi pun patut dicermati.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, mengatakan sejumlah sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan Kinerja Lapangan Usaha (LU) Industri Pengolahan pada Kuartal III 2023 sebesar 52,93%, meningkat dari kuartal sebelumnya sebesar 52,39%, sekaligus masih berada di level ekspansif.
Kemudian, volume produksi, persediaan barang jadi dan jumlah pesanan mengalami akselerasi. “BI memperkirakan kinerja Lapangan Usaha Industri Pengolahan pada kuartal IV 2023 tetap berada di level ekspansif sebesar 52,25%,” kata Ratih dalam risetnya, Senin (16/10/2023).
Memasuki tahun politik 2024, lanjut Ratih, pelaku pasar juga mencermati kandidat yang akan menjadi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), di mana pendaftaran calon akan dilaksanakan pada periode 10-25 Oktober 2023.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan anggaran pemilu untuk tahun 2024 sebesar Rp37,4 triliun, sebelumnya pada 2022 dan 2023 anggaran pemilu telah tersalurkan masing-masing sebesar Rp3,1 triliun dan Rp30 triliun.
Dari mancanegara, output industri di Kawasan Eropa periode Agustus 2023 meningkat 0,6% month on month, lebih baik dari Juli 2023 yang terkoreksi sebesar 1,3% month on month. Produksi bahan tahan lama dan non tahan lama meningkat di tengah turunya produksi energi.
“Secara tahunan, aktivitas industri terkoreksi 5,1%, penurunan paling tajam selama kontraksi dalam enam bulan beruntun,” ujar Ratih.
Dari Asia, China mencatat surplus neraca dagang periode September 2023 sebesar USD77,71 miliar, naik dari posisi surplus bulan sebelumnya sebesar USD68,36 miliar. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022, surplus neraca dagang turun dari USD82,67 miliar. Sementara itu, ekspor mengalami koreksi 6,2% year on year, sejalan dengan impor yang juga turun 6,2% year on year.
“Hari ini pelaku pasar mencermati rilis neraca perdagangan nasional periode September 2023 yang berpotensi menurun,” imbuh Ratih.
Untuk perdagangan hari ini, Ratih merekomendasikan sejumlah saham yakni, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dengan rekomendasi buy di harga Rp1.460 dan take profit di Rp1.500, serta stop loss di Ratih menyebut, AKRA berpotensi reversal dari bearish jangka pendek membentuk pola morning invers hammer di area support. Indikator MACD bar histogram melemah terbatas dan dalam momentum akumulasi. Dari sisi sektor industrinya, harga crude oil WTI untuk kontrak bulan November 2023 kembali menguat pada level USD87,69 per barel (13/10/2023). Kenaikan tersebut terjadi akibat kekhawatiran pasokan di tengah konflik Geopolitik antara Israel dan Hamas. Di mana, Timur Tengah merupakan pusat produsen crude oil terbesar, termasuk Iran dan Arab Saudi sebagai rute transit utama Selat Hormuz. Saham yang juga direkomendasikan yaitu, PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) dengan rekomendasi buy di harga Rp494 dan take profit di Rp510, serta stop loss di Ratih menyebut, sektor konsumsi primer menarik dicermati di tengah pelaku pasar dalam kondisi wait and see. Pekan ini, BI akan memutuskan tingkat suku bunga yang diproyeksikan tetap pada level 5,75%. “Daya beli masyarakat terpantau solid ditengah era suku bunga tinggi, juga Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode September 2023 berada masih tinggi sebesar 121,7, setelah bulan sebelumnya tercatat 125,2,” ujar Ratih. Saham terakhir yang direkomendasikan yakni, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dengan rekomendasi buy di level Rp2.550 dan take profit di level Rp2.630, serta stop loss di “MDKA berpotensi reversal dari bearish jangka pendek di atas MA-5 berpotensi membentuk morning star di area support. MACD bar histogram dalam momentum akumulasi dan melemah terbatas,” tutur Ratih. Ratih menjelaskan, harga komoditas emas mengalami lonjakan signifikan ke level USD1.932 per oz, dalam satu hari meningkat +3,41% (13/10/23). Kenaikan harga emas tersebut seiring dengan naiknya permintaan sebagai aset safe haven saat konflik geopolitik terjadi. “Sementara, MDKA terus melakukan ekspansi dengan anggaran belanja modal atau capital expenditure senilai USD750 juta, yang digunakan dalam pengembangan proyek tembaga, emas dan nikel,” ujar Ratih. (FRI)