IHSG Hari Ini Melorot ke 7.073, Simak Ulasan Saham Analis
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melorot ke level 7.073 pada pembukaan perdagangan hari ini, Rabu (10/8/2022).
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melorot ke level 7.073 pada pembukaan perdagangan hari ini, Rabu (10/8/2022). Meski begitu, analis masih memberikan beberapa saham yang dianggap potensial untuk menjadi portofolio baru bagi investor di pasar modal.
Hingga pukul 10.05 WIB, IHSG masih bergerak melemah dengan turun 0,73 persen atau 51,79 poin ke level 7.051. Terdapat 187 saham menguat, 273 saham melemah, dan 176 saham lainnya stagnan.
Head of Research FAC Sekuritas Wisnu Prambudi Wibowo merekomendasikan empat saham untuk dicermati investor yakni, PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) yang direkomendasikan buy dengan support 1.030 dan resisten 1.150.
“Secara kinerja dan katalis itu baik. Pada kuartal II secara pendapatan mayoritas dari penjualan amoniak. Seperti yang kita tahu, ketika harga komoditi bagus maka penjualannya juga akan meningkat,” kata Wisnu dalam Market Buzz IDX Channel, Rabu (10/8/2022).
Wisnu juga merekomendasikan target price ESSA di level 1.600 dan menyarankan cut loss jika berada di bawah level 1.020.
Kemudian, ia juga merekomendasikan buy pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan support 4.370 dan resisten 4.470. Adapun, target harga yang disarankan berada di level 4.900 dan cut loss di level 4.340.
Saham yang direkomendasikan buy selanjutnya adalah PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) di area support 4.100 dan resisten 4.450, dengan target harga 5.250. Serta, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) di area support 6.800 dan resisten 7.150, dengan target harga 7.600.
“SMGR merupakan BUMN yang sangat prospektif, ditopang dengan pembangunan IKN yang membutuhkan 1,9 juta ton semen di awal. Jadi kami melihat untuk jangka pendek SMGR masih sangat atraktif,” kata dia.
Sementara itu, terkait pengumuman inflasi Amerika Serikat (AS), Wisnu mengatakan bahwa, hal itu merupakan momen yang penting bagi para pelaku pasar karena tingkat inflasi negeri Paman Sam tersebut diperkirakan akan menurun. (TYO)