IHSG Kelabu hingga Trading Halt Dipicu Potensi Pelebaran Defisit APBN
IHSG tengah diliputi awan kelabu akibat penurunan tajam 5,02 persen pada hari ini, Selasa (18/3). Salah satu pemicunya adalah potensi melebarnya defisit APBN.
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tengah diliputi awan kelabu akibat penurunan tajam 5,02 persen pada hari ini, Selasa (18/3/2025). Sehingga Bursa Efek Indonesia (BEI) memberlakukan penghentian sementara perdagangan saham (trading halt) selama 30 menit.
Menurut Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus, penurunan IHSG yang ekstrem ini diakibatkan oleh kombinasi beberapa faktor, salah satunya adalah adanya defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang meningkat karena penerimaan pajak turun 30 persen.
"Semua khawatir bahwa risiko fiskal kian mengalami peningkatan di Indonesia yang membuat banyak pelaku pasar dan investor pada akhirnya memutuskan untuk beralih kepada investasi lain yang jauh lebih aman dan memberikan kepastian imbal hasil, sehingga saham menjadi tidak menarik dan mungkin obligasi menjadi pilihan setelah saham," kata Nico dalam keterangannya, Selasa (18/3/2025).
Senada, Pengamat Perbankan dan Praktisi Sistem Pembayaran, Arianto Muditomo mengatakan, defisit APBN yang meningkat karena penerimaan pajak turun 30 persen menjadi faktor pertama.
"Di samping itu, aksi jual investor asing yang mencatat net sell Rp24 triliun sepanjang tahun, serta kejatuhan saham kapitalisasi besar seperti PT DCI Indonesia Tbk (DCII) yang anjlok 20 persen," kata Arianto.
Faktor lainnya adalah sentimen eksternal, seperti ketegangan geopolitik global dan kekhawatiran resesi AS semakin memperburuk kondisi pasar. Tekanan yang kuat ini, sambungnya, memicu BEI memberlakukan trading halt.
"Tekanan jual yang kuat ini akhirnya memicu BEI untuk memberlakukan trading halt guna meredam kepanikan di pasar," tutur Arianto.
(Fiki Ariyanti)