IHSG Koreksi Dalam, Investor Menanti Langkah Nyata BEI dan OJK
IHSG turun signifikan pada Februari 2025, bahkan menyentuh level yang sama saat pasca-pemulihan Covid-19 pada 2021.
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun signifikan pada Februari 2025, bahkan menyentuh level yang sama saat pasca-pemulihan Covid-19 pada 2021. Kondisi ini memicu kekhawatiran investor dan pelaku pasar.
"Kita perhatikan bahwa pelemahan IHSG di Februari ini sangat signifikan, bahkan nilai IHSG saat ini sama atau mencerminkan nilai IHSG pada 2021 pasca recovery Covid-19," kata Analis Stocknow ID, Abdul Haq Al Faruqy dalam Market Buzz IDX Channel, Senin (3/3/2025).
Abdul Haq menuturkan, pelemahan ini dipicu oleh aksi jual bersih (net sell) investor asing di pasar saham Indonesia hingga Rp10 triliun pada pekan lalu. Saham perbankan, seperti BBCA dan BBNI menjadi target utama aksi jual.
"Yang perlu kita perhatikan saat ini adalah apa yang membebani IHSG sehingga bisa turun sangat dalam seperti ini? Jika mengacu pada data pekan lalu, asing net sell dari pasar saham Indonesia hingga Rp10 triliun dengan top sell dari saham perbankan, yaitu BBCA hingga BBNI," tuturnya.
Penurunan peringkat Indonesia oleh MSCI dari equal weight menjadi underweight menjadi katalis negatif utama yang memicu aksi jual asing.
"Dan juga apa yang menyebabkan asing menjual secara masif ini? Ini disebabkan karena MSCI menurunkan rating Indonesia dari equal weight ke underweight, sehingga ini menjadi katalis negatif bagi pasar saham, khususnya saham-saham yang masuk MSCI, seperti blue chip," kata Abdul Haq.
Menanggapi kondisi ini, pelaku pasar menantikan langkah konkret dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menstabilkan pasar dan memulihkan kepercayaan investor.
"Jika kita ulik lagi apakah memang pemangku kebijakan Bursa dan lainnya akan memberikan seperti apa. Yang kita harapkan memang Bursa mensosialisasikan penurunan pasar saham saat ini agar investor dapat mengerti dan dapat bijak sebelum membeli saham," ujar Abdul Haq.
Beberapa kebijakan yang diharapkan, seperti sosialisasi dari BEI terkait kondisi pasar saham saat ini, penyesuaian kebijakan terkait papan FCA untuk menarik kembali minat investor asing dan pembukaan broker summary untuk meningkatkan transparansi investasi.
"Dan kita harapkan adanya kebijakan konkret yang dilakukan oleh Bursa atau OJK selaku pemangku kebijakan, seperti terkait papan FCA. Itu mungkin dapat disesuaikan kembali, sehingga investor asing membeli saham kembali," kata Abdul Haq.
"Kebijakan pembukaan broker summary itu sangat dibutuhkan investor saat ini agar semakin transparan dalam investasi," ujarnya.
Pelaku pasar berharap langkah-langkah ini dapat segera diimplementasikan untuk mengatasi pelemahan IHSG dan menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif.
Berikut rekomendasi saham hari ini dari Stocknow ID:
1. LSIP 940 - 1.050 BUY
2. AVIA 350 - 384 BUY
3. PSAB 242 - 274 BUY.
(Fiki Ariyanti)