IHSG Masih Rawan Koreksi Dibayangi Penantian Suku Bunga The Fed-BI
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi masih rawan koreksi pada Senin (16/12/2024).
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi masih rawan koreksi pada Senin (16/12/2024).
IHSG ditutup melemah ke 7.324,78 pada perdagangan Jumat pekan lalu.
Dua agenda utama bakal menyita perhatian investor pekan depan mulai dari keputusan suku bunga Bank Indonesia, hingga Federal Reserve.
Riset Phintraco Sekuritas menilai, secara teknikal, IHSG telah menembus level terendah MA 200 di kisaran 7.332, sejalan dengan penyempitan positive slope pada indikator MACD.
Level support yang perlu diwaspadai berada di 7.350, dengan area resistance terdekat di 7.400.
“Sehingga IHSG masih rawan lanjutkan pelemahan menuju support level 7.250 di Senin (16/12),” tulis riset tersebut, Minggu (15/12).
Keputusan bank sentral Amerika Serikat terkait suku bunga Fed Funds Rate (FFR) akan menjadi perhatian pasar pada pekan depan.
Fed bakal memutuskan suku bunga pada Kamis dini hari waktu Indonesia. Sementara dalam Rapat Dewan Gubernur BI bakal mengetok BI Rate pada Rabu siang.
Konsensus memperkirakan Fed akan memangkas FFR sebesar 25 bps menjadi 4,5 persen. Phintraco menilai, hal ini seiring dengan kondisi perekonomian AS yang masih bertahan dari peluang resesi.
Sementara konsensus pasar melihat peluang BI Rate akan turun ke level 5,75 persen. Sejumlah data neraca dagang juga akan di rilis pada pekan depan.
“Hal ini berpotensi kembali memicu capital inflow ke Indonesia,” menurut riset tersebut.
Dari dalam negeri, pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap USD yang sempat menyentuh Rp16.000 per USD membawa kekhawatiran baru. Rupiah terdepresiasi 0,44 persen menjadi Rp15.990 per USD di Jumat (13/12) sore.
Hal ini sebagai akibat dari ECB dan Bank Sentral Swiss yang memangkas suku bunga acuannya pada pekan ini, sehingga memicu capital inflow ke AS serta membuat penguatan USD.
“Pelemahan lanjutan Rupiah menimbulkan kekhawatiran investor terhadap keputusan RDG-BI pada pekan depan (18/12),” katanya.
(Fiki Ariyanti)