IHSG Melemah 1,63 Persen ke 6.642, Ini Sejumlah Sentimen yang Memengaruhi
Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dinilai dipengaruhi oleh sejumlah sentimen.
IDXChannel - Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dinilai dipengaruhi oleh sejumlah sentimen. Adapun sentimen yang memengaruhi mulai dari dalam negeri hingga luar negeri.
Seperti diketahui, IHSG semakin turun dan meninggalkan level 6.700an. IHSG hari ini ditutup turun 1,63% ke level 6.642,41.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, selain investor menunggu keputusan The Fed, pelemahan IHSG hari ini dipengaruhi faktor pendorong harga komoditas yang mengakibatkan indeks sektoral barang baku dan energi mengalami depresiasi.
"Pasti ada sentimen negatifnya dari pelemahan harga komoditas akibat terjadi low demand karena ada faktor terkait global certainty yang terjadi, misalnya hubungan dinamika The Fed itu kan menyebabkan apresiasi dolar AS," ujar Nafan kepada MNC Portal Indonesia, Jakarta, Rabu (1/11/2023).
Selain sentimen global, lanjut Nafan, ada faktor dari inflasi Oktober yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini mencapai 0,17% secara month to month (mtm) dan 2,56% year on year (yoy).
"Di Indonesia core inflation itu turun sehingga dibawah konsensus memperlihatkan daya beli mengalami penurunan," kata Nafan.
Menurut Nafan, kebijakan Bank Indonesia (BI) terkait meningkatkan suku bunga acuan juga menjadi komponen kenaikan inflasi. BI sudah menaikkan bunga 6% di luar ekspektasi karena bank sentral mementingkan stabilitas rupiah dibandingkan stabilitas ekonomi.
Pelemahan indeks memang berasal dari sentimen investor yang 'was-was', terkait faktor The Fed menetapkan suku bunga acuan dan statement yang dijadikan acuan, apakah ada sinyal kuat The Fed menaikkan suku bunga bulan Desember misalnya atau tidak.
"Jadi kita lebih bersikap wait and see, itulah yang menjadi salah satu indikator dengan dinamika market tanah air, ini juga mempengaruhi BI dalam menentukan suku bunga," jelas dia.
Nafan meyakini pelemahan IHSG masih bersifat sementara, jika keputusan The Fed tidak hawkish, akan memberikan benefit bagi pelaku pasar yang akan akumulasi beli karena average down side.
"So far IHSG lebih cenderung down side dibandingkan pelemahan IHSG pada hari ini, apalagi kita menantikan kinerja laporan keuangan emiten," katanya.
Adapun IHSG, menurut Nafan, masih akan berpeluang rebound dengan sentimen domestik khususnya menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Tentunya ini akan mendorong peningkatan government spending di domestic consumption ya konsumsi masyarakat khususnya, ini benefit untuk IHSG dan menjadi stimulus karena katalis positif terkait pemilu yang berjalan dengan damai," pungkas Nafan.
(YNA)