IHSG Pekan Pendek Diwarnai Sentimen Suku Bunga hingga Rupiah
Sentimen pekan pendek bakal dipengaruhi oleh BI Rate karena pelemahan Rupiah, neraca dagang dan PMI Amerika Serikat (AS).
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini hanya berlangsung selama tiga hari. Sentimen pekan pendek bakal dipengaruhi oleh BI Rate karena pelemahan Rupiah, neraca dagang dan PMI Amerika Serikat (AS).
"BI Rate diprediksi akan ada kenaikan suku bunga untuk menstabilkan Rupiah yang kembali melemah hari Jumat kemarin melewati level crucial 16.300," kata Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianusdalam risetnya, Rabu (19/6/2024).
Adapun kondisi global market dipengaruhi oleh keputusan Federal Reserve yang tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level 5,25-5,50 persen, The Fed yang memproyeksikan pemangkasan tingkat suku bunga AS hanya terjadi satu kali pada tahun ini, inflasi Amerika Serikat bulan Mei yang turun ke level 3,3 persen secara YoY atau lebih rendah dibanding konsensusnya di level 3,4 persen.
"Market global juga dipengaruhi oleh CPI Amerika Serikat bulan Mei yang dilaporkan naik sebesar 3,3 persen secara YoY lebih rendah dari kenaikan bulan April yang hanya sebesar 3,6 persen dan inflasi China pada bulan Mei yang masih bertahan di level 0,3 persen secara YoY, namun lebih rendah dibanding konsensusnya di level 0,4 persen,” tutur Angga.
Dari domestik, market dipengaruhi oleh tingkat keyakinan konsumen Indonesia bulan Mei yang tercatat turun dari level 127,7 (level tertingginya selama 11 bulan) ke level 125,2, rupiah yang kembali melemah ke level Rp16.486 per USD dan IHSG yang dalam sepekan mengalami outflow pada pasar reguler sebesar Rp4,5 triliun.
Berkaca pada data-data ekonomi dan sentimen BI Rate karena pelemahan Rupiah di atas, PT Indo Premier Sekuritas merekomendasikan 3 saham ini untuk trading pada minggu ini hingga Jumat (21/6/2024).
1. Buy on Pullback ACES (Support 775, Resist 860)
Potensi dinaikkannya suku bunga kedepan karena pelemahan rupiah terhadap dolar AS yang sempat menyentuh 16.400 menjadi sentimen baik untuk ACES. Karena nantinya dengan stabilnya nilai tukar Rupiah akan meringankan beban impor ACES. Secara tren juga masih strong uptrend di atas MA200.
2. Buy on Breakout UNVR (Support 3.150, Resist 3.450)
Sentimen saham emiten fast moving consumer good (FMCG) bangkit jelang rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan yang akan digelar pada 20 Juni 2024 pekan depan. Salah satu mata acara RUPST adalah penetapan penggunaan laba perseroan untuk tahun buku 2023 yaitu pembagian laba bersih menjadi dividen. Unilever Indonesia sendiri telah membagikan dividen interim tahun buku 2023 Rp2,4 triliun atau Rp63 per saham yang dibayarkan pada 19 Desember 2023.
3. Buy on Pullback PNLF (Support 270, Resist 314)
Emiten ini bertahan di atas MA200 dan sentimen pendapatan karena tingginya suku bunga bank sentral menguntungkan margin keuntungan saham sektor finansial. Potensi kenaikan BI Rate kedepan menjadi sentimen tambahan.
(DES)