MARKET NEWS

IHSG Rebound Kencang, Saham BBCA-BBRI Cs Melesat 6 Persen

TIM RISET IDX CHANNEL 20/10/2025 12:02 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan Senin (20/10/2025) siang, mencoba bangkit dari tren pelemahan pekan lalu.

IHSG Rebound Kencang, Saham BBCA-BBRI Cs Melesat 6 Persen. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan Senin (20/10/2025) siang, mencoba bangkit dari tren pelemahan pekan lalu. Penguatan indeks ditopang lonjakan harga saham sejumlah bank besar.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 11.45 WIB, IHSG meningkat 1,95 persen ke level 8.070. Nilai transaksi mencapai Rp12,66 triliun dan volume perdagangan 18,96 miliar saham.

Sebanyak 484 saham menguat, 220 saham melemah, dan 252 sisanya stagnan.

Pekan lalu, indeks acuan tersebut membukukan penurunan 4,14 persen di tengah aksi jual oleh investor asing yang mencapai Rp4,23 triliun di pasar reguler.

Hingga Senin siang, saham-saham perbankan kembali mengambil alih peran sebagai penggerak utama pasar, menggantikan dominasi big cap konglomerat.

Saham bank pelat merah mencatat lonjakan tajam. Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) melesat 6,84 persen ke level Rp4.060 per unit, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) naik 5,93 persen, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) turut terkerek 5,71 persen.

Kenaikan juga terjadi pada saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) yang terapresiasi 5,56 persen, serta saham bank swasta Grup Djarum, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), yang melonjak 6,33 persen.

Tak hanya sektor perbankan, saham emiten otomotif raksasa PT Astra International Tbk (ASII) ikut menjadi motor penguat IHSG dengan kenaikan 4,89 persen, disusul emiten telekomunikasi pelat merah PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang menguat 2,43 persen.

Pelaku pasar tengah menanti hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang akan digelar pekan ini. Konsensus memperkirakan BI akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) menjadi 4,5 persen, yang hasilnya akan diumumkan pada Rabu (22/10) lusa.

Bursa Asia Menguat

Kenaikan tajam indeks Nikkei mendorong bursa Asia menguat pada Senin (20/10), seiring Jepang yang kian dekat menunjuk perdana menteri baru.

Sementara itu, data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis pekan ini diperkirakan hanya menjadi rintangan kecil dalam laju penurunan suku bunga lebih lanjut di sana.

Di Asia, indeks Nikkei Jepang melonjak 2,96 persen, didorong kabar Partai Demokrat Liberal dan Partai Inovasi Jepang sepakat membentuk pemerintahan koalisi, membuka jalan bagi perdana menteri perempuan pertama di Jepang.

Mengutip Reuters, analis memperkirakan Sanae Takaichi berpihak pada kebijakan stimulus dan menentang kenaikan suku bunga lanjutan — sentimen negatif bagi yen dan obligasi, namun positif untuk pasar saham.

Indeks saham Korea Selatan KOSPI naik 1,36 persen, sementara indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat 1,3 persen. Saham unggulan China (CSI 300) juga naik 1,06 persen setelah melemah pekan lalu.

Sementara, Hang Seng Hong Kong mendaki 2,57 persen, Shanghai Composite terkerek 0,91 persen, dan ASX 200 Australia naik 0,10 persen.

Data menunjukkan ekonomi China tumbuh 1,1 persen pada kuartal ketiga, melampaui perkiraan. Produksi industri juga naik 6,5 persen, lebih tinggi dari ekspektasi, yang dapat memperkuat tekad Beijing untuk menghadapi perang dagang berkepanjangan dengan AS.

Namun secara tahunan, pertumbuhan 4,8 persen itu menjadi laju paling lemah dalam setahun. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE