MARKET NEWS

IHSG Sepi, Ini Kiat ‘Main’ Saham Jelang Libur Lebaran

Melati Kristina - Riset 10/04/2023 16:10 WIB

Sepinya transaksi harian saham hingga pelemahan IHSG bisa dimanfaatkan oleh investor untuk mengakumulasi saham-saham yang menarik.

IHSG Sepi, Ini Kiat ‘Main’ Saham Jelang Libur Lebaran. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Menjelang lebaran, transaksi harian saham cenderung sepi di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah. Kendati demikian, peluang tersebut bisa dimanfaatkan oleh investor untuk mengakumulasi saham-saham yang menarik.

Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (10/4) pukul 15.00 WIB, IHSG melemah 0,64 persen menjadi 6.748.

Di samping itu, dalam sepekan dan sebulan belakangan, IHSG sudah terkontraksi masing-masing sebesar 0,85 persen dan 0,43 persen.

Di sisi lain, menjelang lebaran, transaksi harian IHSG juga cenderung sepi. Pada perdagangan Senin (3/4), nilai transaksi IHSG mencapai Rp8,45 triliun. Sedangkan, pada Selasa (4/4), nilai transaksi IHSG sebesar Rp8,65 triliun.

Bahkan, pada perdagangan Senin (10/4) hingga pukul 15.00 WIB, transaksi IHSG hanya sebesar Rp5,52 triliun.

Menurut Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project William Hartanto, sepinya perdagangan di bursa belakangan tak menjadi masalah karena efek libur lebaran.

“Setelah liburan lebaran, transaksi perdagangan di bursa akan meningkat kembali, terutama pada musim laporan keuangan di kuartal kedua,” kata William dalam wawancara dengan IDX Channel, pada Senin (10/4).

Lebih lanjut, menurut William kondisi memerahnya IHSG hingga sepinya pasar saham Tanah Air bisa dimanfaatkan investor untuk buy on weakness atau membeli saham saat harganya melemah.

“Namun, biasanya pada kondisi seperti ini banyak pelaku pasar yang mengamankan dananya, sehingga beberapa saham akan mengalami tekanan jual dan pelemahan harga saham yang terbatas,” ujar William.

Sementara, saham dengan pelemahan terbatas tersebut bisa dikoleksi oleh investor untuk mengambil sentimen libur lebaran.

William berpendapat, saham yang dapat memanfaatkan sentimen libur lebaran biasanya berasal dari sektor transportasi, ritel, hingga jalan tol.

Adapun, saham-saham yang menjadi pilihan dari sektor transportasi di antaranya adalah PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), PT Blue Bird Tbk (BIRD), hingga PT WEHA Transportasi Indonesia Tbk (WEHA).

Sedangkan, saham dari sektor ritel meliputi PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF). Sementara, di sektor jalan tol, William memilih saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

Berbeda dengan William, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta lebih memilih saham-saham LQ45 yang memiliki kinerja menarik meski harga sahamnya terkoreksi.

Nafan menyarankan, investor memilih saham-saham yang punya prospek menarik yang sahamnya didorong oleh sentimen positif dari aksi korporasi emiten, seperti buy back.

“Investor boleh mencermati saham-saham yang akan buy back saham, seperti PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), hingga PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG),” kata Nafan kepada IDX Channel, Senin (10/4).

Selain memiliki agenda buy back yang bisa menjadi sentimen positif bagi sahamnya, emiten di atas juga punya potensi menarik, seperti JPFA yang kinerjanya diperkirakan bertumbuh seiring dengan meningkatnya konsumsi domestik di bulan Ramadan dan tahun pemilu.

Senada dengan JPFA, saham konsumen lainnya, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) juga memiliki potensi menarik seiring dengan menggeliatnya konsumsi domestik pada bulan Ramadan hingga momentum kampanye mendatang.

Selain emiten-emiten di atas, Nafan juga menyoroti saham dua saham raksasa emas, yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).

“Dua saham ini perlu dicermati sehubungan dengan potensi dari adanya kenaikan harga emas sebagai aset safe haven karena adanya kekhawatiran akan resesi,” ujar Nafan.

Di samping itu, Nafan juga memilih saham emiten-emiten bank kakap seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) karena potensi pertumbuhan kredit perbankan di tahun ini.

Menurut Nafan, saham bank big four di atas dapat dijadikan pilihan investor karena tingginya aktivitas transaksi perbankan pada momen lebaran hingga memasuki tahun pemilu.

“Transaksi riil diproyeksikan bakal meningkat karena adanya peningkatan peredaran uang di masyarakat, terutama pada momentum lebaran,” pungkas Nafan.

Periset: Melati Kristina

(ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE