IHSG Sesi I Melemah Terseret Data Ekonomi AS dan China
IHSG ditutup terkoreksi 0,48% menjadi 6.723,68 pada sesi I perdagangan hari ini (12/5).
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ditutup terkoreksi 0,48% menjadi 6.723,68 pada sesi I perdagangan hari ini (12/5). Pelemahan ini sejalan dengan pergerakan mayoritas bursa AS yang ditutup melemah karena investor mencerna rilis laporan keuangan perusahaan terbaru serta data ekonomi.
Harga produsen dan konsumen AS naik ke level tertinggi sejak Oktober 2021, serta data klaim pengangguran AS yang naik menjadi 264 ribu melebihi ekspektasi pasar di angka 245 ribu pada minggu ini.
Selain itu, investor juga masih mencerna data yang menunjukkan inflasi AS melambat pada April 2023. Sementara itu inflasi China tercatat melambat menjadi 0,1% pada April 2023 dan meleset dari ekspektasi pasar yakni 0,4%.
Hal ini angka terendah dalam deflasi pada Februari 2021 serta mengindikasikan lemahnya pergerakan ekonomi serta permintaan di China.
"Dari dalam negeri, DJP melaporkan hingga 10 Mei 2023 tercatat sebanyak 13,3 juta Wajib Pajak sudah melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT), serta DJP juga menerbitkan aturan mengenai kemudahan pelayanan kepada Wajib Pajak, di antaranya merupakan proses restitusi pajak semula 12 bulan saat ini menjadi 15 hari kerja," tulis riset harian Panin Sekuritas, Jumat (12/5/2023).
Untuk indeks sektoral ditutup mixed pada sesi I. Pelemahan terjadi di salah satu sektor, yakni energi anjlok 1,09%.
"Ini terjadi akibat melemahnya harga batu bara serta efek dari rilis data inflasi di China, di mana terjadi perlambatan permintaan serta ekonomi," menurut catatan riset tersebut.
Sementara itu, sektor consumer cyclical mengalami penguatan 0,41% yang didorong oleh sentimen pasca lebaran serta IKK April yang lebih tinggi dari bulan sebelumnya di tahun ini, serta efek memasuki tahun pemilu yang mendorong konsumsi masyarakat yang berasal dari dana kampanye nantinya .
Harga emas melemah 0,86% yang disebabkan oleh rilis data inflasi AS kemarin yang tercatat melambat, di mana mengindikasikan pengetatan dari The Fed sudah mencapai puncaknya.
Sedangkan harga batu bara juga terjun 2,37% karena data impor China yang melemah. Rupiah saat ini tercatat melemah 0,18% menjadi Rp14.749 per USD.
Nilai transaksi perdagangan sepanjang sesi I mencapai Rp4,7 triliun turun dibandingkan dengan hari kemarin. Dari nilai transaksi pada sesi I didominasi oleh transaksi saham sektor manufaktur, teknologi, dan telekomunikasi.
Berikut rekomendasi saham hari ini dari Panin Sekuritas:
HOKI, Closing Rp97, 3.19%, tertinggi Rp99, +DEWI, HAJJ, pilihan saham-saham dengan frekuensi perdagangan tertinggi untuk scalping (trading cepat). Trading Beli.
(FAY)