IHSG Sesi I Tertekan Penurunan Cadangan Devisa RI, Cermati Saham BEST-NSSS
IHSG sesi I perdagangan hari ini (9/6) ditutup melemah tipis 0,01% ke level 6.665,92. Ini penyebabnya.
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG sesi I perdagangan hari ini (9/6) ditutup melemah tipis 0,01% ke level 6.665,92. Penurunan ini berbalik arah dengan pembukaan IHSG tadi pagi yang menguat sejalan dengan kenaikan bursa AS semalam waktu setempat.
"Investor masih memerhatikan kebijakan suku bunga The Fed yang diproyeksi masih akan bertahan pada pertemuan mendatang," tulis riset harian Panin Sekuritas, Jumat (9/6/2023).
Data initial jobless claim Amerika juga tercatat naik menjadi 261 ribu secara mingguan, serta angka ini tertinggi sejak Oktober 2021 terlebih lagi di atas ekspektasi pasar, yakni 235 ribu.
"Hal ini mengindikasikan bahwa bursa tenaga kerja AS sudah dalam keadaan tertekan dan mengimplikasikan minimnya kenaikan suku bunga oleh The Fed mendatang," jelas riset tersebut.
Pelemahan IHSG seiring penurunan Bursa Asia sesi I hari ini yang mayoritas ditutup terkoreksi. Investor mencermati rilis data inflasi tahunan China yang naik tipis menjadi 0,2% pada periode Mei 2023, namun masih di bawah ekspektasi pasar, yakni 0,3%.
Sementara itu, harga produsen China turun 4,6% YoY. Data regional lainnya datang dari Korea Selatan yang mencatatkan defisit pada current account sebesar USD790 juta pada April 2023. Di Filipina tingkat pengangguran Mei 2023 turun menjadi 2,26 juta.
Dari dalam negeri, investor mencermati data cadangan devisa Indonesia periode Mei 2023 yang turun 3,4% YoY menjadi USD139,3 miliar dari sebelumnya pada April 2023 sebesar USD144,2 miliar.
Untuk indeks sektoral ditutup cenderung bervariasi pada sesi I. Penguatan terbesar dipimpin oleh sektor teknologi sebesar 0,81%, diikuti oleh sektor konsumer siklikal yang naik 0,76%, serta keuangan menguat 0,75%.
"Kenaikan konsumer siklikal dipengaruhi oleh tingkat inflasi Indonesia yang relatif landai, menandakan masih lebarnya ruang konsumtif untuk masyarakat Indonesia, sedangkan penguatan sektor keuangan didorong oleh proyeksi investor kepada suku bunga The Fed yang diprediksi akan tetap bertahan hingga pertemuan The Fed selanjutnya," riset tersebut menerangkan.
Sedangkan pelemahan terjadi pada sektor basic materials 0,62% dan sektor industri menurun 0,45% yang disebabkan oleh rendahnya tingkat inflasi di China, di mana angka tersebut masih di bawah ekspektasi pasar.
Hal tersebut menandakan re-opening ekonomi di China masih belum optimal, di mana China merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia.
Nilai transaksi perdagangan sepanjang sesi I mencapai Rp4,8 triliun turun dibandingkan dengan hari kemarin. Dari nilai transaksi pada sesi I didominasi oleh transaksi saham sektor perbankan, teknologi, dan konsumer siklikal.
Berikut rekomendasi saham siang ini dari Panin Sekuritas:
BEST, Closing Rp173, 4,22%, tertinggi, Rp174, NSSS, pilihan saham-saham dengan frekuensi perdagangan tertinggi untuk scalping (trading cepat). Trading Beli.
(FAY)