IHSG Tertekan Efek Demo, Analis Sarankan Pilih Saham Tahan Guncangan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghadapi tekanan pada awal September, seiring ketidakpastian politik yang meningkat akibat aksi demonstrasi besar-besaran.
IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghadapi tekanan pada awal September, seiring ketidakpastian politik yang meningkat akibat aksi demonstrasi besar-besaran pekan lalu.
Pelemahan ini mendorong para analis untuk memberikan strategi bagi investor, termasuk memilih saham yang relatif tahan guncangan.
Pengamat pasar modal Michael Yeoh menekankan pentingnya selektif bagi investor dalam menghadapi gejolak pasar akibat aksi demonstrasi pekan lalu. Ia menyoroti perbedaan dampak antar sektor.
“Investor perlu jeli melihat sektor-sektor saham yang tidak terdampak dari aksi demo,” kata Michael, Senin (1/9/2025).
Menurut dia, sektor-sektor tertentu cenderung lebih tahan guncangan. “Biasanya nama-nama di sektor energi dan komoditas, untuk potensi yang paling bertahan,” kata dia.
“Saham-saham perkebunan sawit (CPO), emas, dan energi,” imbuh Michael.
Di sisi lain, Michael memperingatkan adanya risiko nyata bagi sektor yang langsung terdampak ekonomi. “Sementara yang memiliki dampak langsung ke ekonomi, seperti perbankan dan retailers, akan mengalami impact langsung,” tuturnya.
Michael lebih lanjut menilai, laju IHSG berpotensi terkoreksi pada September ini. Menurut dia, pergerakan indeks bulan ini punya pola historis yang cukup jelas.
“IHSG 80 persen historical koreksi di September,” ujar Michael, Senin (1/9/2025).
Ia menambahkan, potensi koreksi tersebut usai mengikuti lonjakan tajam sebelumnya. “Menyusul kenaikan luar biasa pada Juli dan Agustus (yang naik 15 persen), maka potensi koreksi IHSG menang besar, di luar dari tekanan kondisi yang terjadi di dalam negeri,” kata dia.
Secara teknikal, Michael juga menyoroti sinyal pelemahan yang mulai terbentuk. “IHSG membentuk double top di atas, dan ini merupakan tanda koreksi yang cukup besar,” tuturnya.
Sementara, Founder WH Project, William Hartanto, juga memberikan panduan saham yang layak dicermati investor saat ini.
Menurut dia, saham yang terkait dengan emas menjadi pilihan utama. “Yang related dengan emas, seperti MDKA, PSAB, ANTM,” kata William.
Selain itu, ia menyarankan untuk melihat saham lain yang secara teknikal menunjukkan tren yang kuat. “Dan selebihnya bisa pada saham-saham lain yang secara teknikal memiliki tren yang solid, misalnya MINE, PIPA, BRMS,” tuturnya.
Secara umum, seperti Michael, William melihat prospek IHSG masih cenderung melemah. Ia menilai pergerakan indeks menunjukkan pola yang patut diwaspadai.
“Masih outlook melemah, seperti topik kita sebelumnya. Saya mencurigai IHSG bakal bikin double top, setelah dua kali gagal bertahan di atas 8.000, dan ini sudah terkonfirmasi karena IHSG tembus di bawah 7.800,” kata William.
Meski membuka peluang adanya pantulan jangka pendek, ia menekankan pentingnya strategi yang lebih defensif.
“Mungkin masih ada potensi rebound, tapi kalau pola seperti double top sudah terkonfirmasi, ada baiknya mengamankan sebagian cash untuk buy on weakness selama tren IHSG masih menurun,” kata dia.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga istirahat makan siang, IHSG turun 0,76 persen ke 7.770,98, setelah sempat merosot tajam ke 7.547,56 di awal pembukaan pasar. Dari seluruh saham yang diperdagangkan, 567 saham melemah, 172 saham menguat, dan 217 saham lainnya stagnan.
Sebelumnya, pada Jumat (29/8/2025) pekan lalu, pasar saham Indonesia dan nilai tukar rupiah mengalami pelemahan signifikan seiring meningkatnya aksi politik di Jakarta dan sejumlah kota besar lainnya yang menggoyahkan kepercayaan investor.
Ketegangan meningkat sehari setelah seorang pengemudi ojek online (ojol) tewas ditabrak mobil polisi dalam bentrokan usai demonstrasi di depan gedung DPR. Aksi itu dipicu sejumlah isu, termasuk soal gaji anggota dewan.
IHSG sempat anjlok hingga 2,3 persen pada awal perdagangan Jumat—kejatuhan intraday terdalam sejak 23 Juni—sebelum menutup sesi dengan pelemahan 1,53 persen.
Meski demikian, indeks acuan sempat menorehkan rekor tertinggi (all-time high/ATH) pada Kamis lalu.
Kabar terbaru, Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan ketua umum partai politik dalam rangka menyikapi meningkatnya suhu politik di dalam negeri. Usai pertemuan, Prabowo membacakan pernyataan resmi dari pemerintah.
Bertempat di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (31/8/2025), Prabowo meminta masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dengan damai hingga mencabut tunjangan bagi anggota legislatif. Dalam kesempatan tersebut hadir 8 ketua umum partai plus Ketua DPR, Puan Maharani dan Ketua MPR, Ahmad Muzani. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.