IHSG Turun Lebih dari 1 Persen, Saham Konglomerat Jadi Beban
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun signifikan pada Jumat (17/10/2025) pagi, terbebani penurunan tajam saham big cap konglomerat.
IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun signifikan pada Jumat (17/10/2025) pagi, terbebani penurunan tajam saham big cap konglomerat di tengah pelemahan bursa Asia.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.26 WIB, IHSG melemah 1,45 persen ke level 8.006. Nilai transaksi mencapai Rp10,43 triliun dan volume perdagangan 15,77 miliar saham.
Sebanyak 535 saham turun, hanya 175 saham naik, dan 246 sisanya stagnan.
Saham-saham konglomerat besar yang kerap menggerakkan indeks belakangan ini tumbang, terutama Grup Barito milik Prajogo Pangestu. Saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) merosot 7,98 persen ke Rp2.190 per unit, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) jatuh 7,18 persen, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) tergerus 5,09 persen.
Saham Prajogo lainnya, BREN turun 4,34 persen, PTRO minus 3,93 persen, dan TPIA 1,75 persen.
Saham teknologi Grup Lippo, MLPT juga terdepresiasi tajam 10,88 persen. Demikian pula, saham energi Grup Sinarmas, DSSA, yang merosot 5,15 persen.
Kemudian, saham emiten data center Toto Sugiri dan Anthoni Salim, DCII, minus 3,25 persen. Saham Salim lainnya, emiten properti PANI, turun 1,24 persen.
Saham teknologi milik Hashim Djojohadikusumo, WIFI, juga ambles 8,02 persen. Sementara, saham milik Happy Hapsoro, RAJA dan RATU, masing-masing tergerus 5,73 persen dan 9,35 persen.
Pelemahan IHSG juga terjadi di tengah koreksi saham bank besar. Saham BNLI turun 1,42 persen, BRIS 0,79 persen, BMRI 0,73 persen, BBNI 0,52 persen, dan BBRI 0,28 persen.
Bursa Asia Merosot
Bursa saham Asia melemah mengikuti penurunan di Wall Street pada Jumat (17/10). Kekhawatiran pasar meningkat setelah muncul tanda-tanda tekanan kredit di sejumlah bank regional Amerika Serikat (AS).
Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,9 persen dan mencatat kinerja mingguan negatif. Indeks Nikkei Jepang melemah 1 persen akibat anjloknya saham-saham perbankan.
Saham Taiwan tergelincir 0,9 persen meski TSMC membukukan laba kuartalan tertinggi dalam sejarah dan memberikan proyeksi cerah untuk belanja di sektor kecerdasan buatan. Saham-saham unggulan China dan Hang Seng Hong Kong juga sama-sama merosot 1,4 persen.
Pada perdagangan semalam, saham Zions anjlok 13 persen setelah bank tersebut mengungkapkan kerugian sebesar USD50 juta pada kuartal ketiga akibat dua pinjaman dari divisi California. Saham Western Alliance juga merosot 11 persen setelah perusahaan itu menggugat Cantor Group V, LLC atas dugaan penipuan.
“Meski masalah dua pemberi pinjaman ini tampak masih terkendali, di mana ada asap biasanya ada api. Solusi krisis 2023 justru menciptakan lahan kering yang rentan terhadap kebakaran perbankan berikutnya,” ujar Analis IG Tony Sycamore, dikutip Reuters.
Dua peristiwa tersebut mengguncang saham-saham sektor perbankan AS dan menekan nilai dolar AS, sehingga menguntungkan yen Jepang dan franc Swiss. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.