MARKET NEWS

Impor India Melonjak, Harga CPO Menguat Hampir 2 Persen

Maulina Ulfa 07/06/2024 09:56 WIB

Harga minyak sawit alias crude palm oil (CPO) berjangka (futures) Malaysia menguat 1,64 persen di level MYR4.026 per ton pada perdagangan Kamis (6/6/2024).

Impor India Melonjak, Harga CPO Menguat Hampir 2 Persen. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak sawit alias crude palm oil (CPO) berjangka (futures) Malaysia menguat 1,64 persen di level MYR4.026 per ton pada perdagangan Kamis (6/6/2024). Ini menjadi kenaikan terkuat dalam dua minggu terakhir.

Sebelumnya, harga CPO sempat melonjak 2,08 persen pada Jumat (31/5) pekan lalu.

Pada pekan sebelumnya, harga CPO ditutup menguat 2,23 persen di level MYR3.951 per ton pada perdagangan 28 Mei lalu.

Harga minyak sawit sudah mengalami peningkatan MYR305 per ton atau 8,2 persen sejak awal 2024, menurut perdagangan contract for Difference (CFD) yang melacak pasar acuan untuk komoditas ini.

Secara historis, Minyak Sawit mencapai angka tertinggi sepanjang masa yaitu MYR7.268 per ton pada bulan Maret 2022. (Lihat grafik di bawah ini.)

Kenaikan harga CPO terdorong sentimen kenaikan impor minyak sawit di negara konsumen terbesar India. Dilaporkan impor CPO India naik 12,4 persen sepanjang Mei 2024 dibandingkan bulan sebelumnya.

Melansir Reuters, impor ini mencapai level tertinggi dalam empat bulan karena koreksi harga baru-baru ini menyebabkan pembelian lebih tinggi.

Pembelian oleh India selaku importir minyak nabati terbesar di dunia ini dapat mendukung harga minyak sawit berjangka Malaysia yang sempat jatuh ke level terendah dalam lebih dari tiga bulan pada pertengahan Mei lalu.

Impor minyak sawit India pada periode tersebut dilaporkan melonjak menjadi 769.000 metrik ton, tertinggi sejak awal tahun 2024, menurut perkiraan dari para dealer.

“Impor minyak sawit melonjak bulan lalu karena margin yang lebih tinggi mendorong trader untuk meningkatkan pembelian minyak sawit olahan, meningkat menjadi 214 ribu ton dari 124.228 ton pada bulan sebelumnya,” kata Rajesh Patel, Managing Partner di GGN Research.

Dua bulan lalu, harga CPO menguat dan unggul dibandingkan minyak pesaingnya.

CEO Sunvin Group, sebuah broker minyak nabati, Sandeep Bajoria mengatakan impor minyak sawit akan tetap tinggi bahkan pada Juni di mana diperkirakan sekitar 750 ribu ton kemungkinan akan mendarat di negara ini.

Badan industri Solvent Extractors' Association of India (SEA) kemungkinan akan mempublikasikan data impor Mei pada pertengahan Juni mendatang.

Impor minyak bunga matahari India pada Mei juga melonjak 74 persen dari bulan sebelumnya menjadi 408 ribu ton, karena beberapa kapal tertunda di dermaga sejak April.

Di lain pihak, impor minyak kedelai India turun 16,5 persen di bulan yang sama menjadi 322 ribu ton.

Impor minyak sawit dan minyak bunga matahari yang lebih tinggi meningkatkan impor minyak nabati negara tersebut sebesar 15 persen menjadi 1,5 juta ton.

India membeli minyak sawit terutama dari Indonesia, Malaysia dan Thailand, sementara negara ini juga mengimpor minyak kedelai dan minyak bunga matahari dari Argentina, Brazil, Rusia dan Ukraina.  (ADF)

SHARE