IDXChannel - SKK Migas tengah berkoordinasi dengan Kementerian ESDM, dan ENI Indonesia terkait rencana survei seismic 3D dengan rencana biaya sebesar USD70 juta atau setara dengan Rp1,1 triliun.
Kegiatan survei tersebut bersumber dari pengalihan sisa nilai komitmen apsti Wilayah Kerja Arguni I & Wilayah Kerja West Timor ke wilayah terbuka.
Kepala Divisi Prospektivitas Migas dan Manajemen Data Wilayah Kerja SKK Migas, Asnidar menyampaikan apresiasi dan dukungannya pada rencana pelaksanaan survei masif seismik 3D lepas pantai di wilayah terbuka menggunakan nilai sisa komitmen pasti pada Wilayah Kerja Arguni I.
"Kegiatan survei ini diharapkan dapat membuka potensi sumber daya baru di Cekungan Kutai dan melahirkan calon wilayah kerja baru, serta diikuti dengan investasi lanjut calon wilayah kerja melalui joint study ataupun regular tender," ujar Asnidar dalam keterangan resminya, Jakarta, Jumat (7/6).
Pelaksanaan survei seismic 3D merupakan langkah nyata pemerintah dan SKK Migas untuk terus melakukan upaya menemukan cadangan migas dan meningkatkan produksi dengan mendorong peningkatan kegiatan eksplorasi, baik di dalam wilayah kerja maupun di wilayah terbuka yang bertujuan untuk menemukan potensi cadangan-cadangan minyak dan gas baru.